Candi Cetho Karanganyar, Inilah 8 Panorama Indah Candi di Atas Awan

foto by lelungan.net

Indonesia tentunya memiliki banyak situs bersejarah berupa candi. Betapa tidak, dahulu budaya dan agama di Indonesia yang tertua adalah Hindu dan Buddha. Dari dua agama tersebut, banyak sekali candi yang didirikan dan tetap berdiri kokoh hingga saat ini.

Saat ini, candi lebih banyak difungsikan sebagai situs bersejarah atau tempat wisata, meskipun sebagian masih digunakan juga untuk beribadah. Salah satu candi yang masih berdiri hingga saat ini adalah Candi Cetho, yang telah berdiri sejak kerajaan Hindu berkembang di Indonesia. Dan beginilah 8 panorama indah Candi Cetho yang sayang jika dilewatkan.

foto by lelungan.net

1. Menjadi Candi Tertinggi❤️

Candi Cetho berada di ketinggian 1.496 mdpl, tepatnya berada di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Berada di ketinggian ini, tentu membuat udara di sekitar objek wisata sangatlah sejuk.

2. Masih Digunakan sebagai tempat Ibadah❤️

Candi Cetho merupakan situs warisan agama Hindu. Selain dijadikan sebagai objek wisata, di sini juga masih digunakan sebagai tempat untuk bersembahyang umat agama Hindu.

Tak heran, jika di sekitar objek wisata, pengunjung mencium bau aroma dupa dan menemukan sesaji yang diletakkan di tempat tertentu, sebagai salah satu syarat perlengkapan untuk berdoa.

3. Candi di atas Awan❤️

Datanglah ke objek wisata ini di pagi hari. Karena di pagi hari, pengunjung dapat menyaksikan indahnya matahari terbit menyapu kabut yang menyelimuti. Bahkan, pengunjung juga dapat melihat awan dari atas candi. Inilah mengapa objek wisata ini seringkali disebut sebagai Candi di atas Awan.

Lanjut:  10 Gambar Pemancingan Janti Klaten, Harga Perkilo Ikan, Lokasi Alamat, Jam Buka Tutup, Kolam Renang Umbul, Nomer Telepon + Rute Menuju Wisata

4. Memiliki Relief yang Terlarang❤️

Candi Cetho memiliki relief yang menggambarkan organ intim laki – laki. Sama seperti di Candi Sukuh, yang mana ditampilkan relief cara berhubungan laki – laki dan wanita. Hal ini membuat Cetho dan Sukuh dinilai kontroversi, karena memiliki relief yang tidak biasa.

5. Pengunjung Wajib Mengenakan Kain Poleng❤️

Sama halnya ketika berkunjung ke Pura Uluwatu di Bali, pengunjung yang mengenakan bawahan di atas lutut, harus mengenakan kain untuk menutupnya. Sementara yang sudah mengenakan bawahan panjang, harus tetap menggunakan selendang yang diikat di pinggang.

Hal ini juga terjadi di Candi Cetho, dimana pengunjung wajib mengenakan kain poleng. Kain poleng yaitu kain bermotif kotak dengan warna hitam dan putih. Dikenakan di pinggang seperti halnya mengenakan sarung.

6. Memiliki Jalur Pendakian ke Gunung Lawu❤️

Candi Cetho memiliki jalur pendakian untuk menuju Gunung Lawu. Namun, via jalur Candi Cetho dinilai melelahkan, karena memakan waktu yang sangat lama, yaitu kurang lebih 10 jam.

Berbeda dengan jalur pendakian dari Cemoro Kandan dan Cemoro Sewu, yang rata – rata menghabiskan waktu tempuh sekitar 6 jam.

7. Dekat dengan Kebun Teh Kemuning❤️

Kebun teh Kemuning dikatakan sebagai puncak dataran tinggi di Jawa Tengah. Hamparan pohon teh yang hijau sangat menyejukkan mata. Setelah dari Candi Cetho, pengunjung dapat mampir ke Kebun Teh Kemuning, menikmati udara nan sejuk sambil berfoto diantara rimbunan pohon teh.

8. Pelataran Dewi Sarasvati yang Keramat❤️

Di sini terdapat pelataran Dewi Sarasvati, yaitu patung Dewi Sarasvati yang merupakan pemberian dari pemerintah Kabupaten Gianyar. Pelataran Dewi Sarasvati begitu dikeramatkan oleh warga.

Terbukti, karena di pelataran sangat dijaga kebersihannya. Pengunjung yang ingin masuk harus melepas alas kaki. Selain itu, terdapat banyak sekali dupa serta sesaji yang sengaja diletakkan di sini sebagai perlengkapan untuk berdoa.

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!