Menelusuri Jejak Sunan Bonang: Wali 9 yang Memiliki 4 Lokasi Makam

Lokasi: Bonang, Lasem, Rembang Regency, Central Java 59271, Indonesia
Map: KlikDisini
HTM:
Buka/Tutup: 09.00–18.00 WIB
Telepon:

foto by instagram.com/ilovetuban/

Rembang adalah salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Secara geografis, sebelah timur Rembang berbatasan dengan Kabupaten Tuban, sebelah selatan dengan Kabupaten Blora, sebelah barat dengan Kab. Pati, dan sebelah utara dengan Teluk Rembang.

Rembang memiliki beberapa objek wisata bahari yang terkenal. Namun selain destinasi wisata bahari, salah satu yg paling populer adalah wisata religi yaitu berada di Desa Bonang.

Seperti namanya, ini merupakan desa dimana makam Sunan Bonang berada. Sunan Bonang adalah satu dari Wali Songo yang berjasa menyebarkan syiar islam di tanah air.

Untuk mengetahui lebih dalam siapa sosok Sunan Bonang, didaerah mana beliau tinggal, dimana beliau dimakamkan, rute jalan kesana, dsb. simak profil beliau lebih lanjut berikut ini.

Siapa Sunan Bonang?

foto by instagram.com/dandipurnama8/

Nama aslinya adalah Raden Maulana Makdum Ibrahim putra dari Sunan Ampel. Beliau juga merupakan salah satu wali songo yang turut membuat Masjid Agung Demak bersama wali songo lainnya.

Beliau lahir pada tahun 1465 dan wafat pada tahun 1525. Syiar agama islam yang dilakukan oleh Sunan Bonang selama hidup adalah di daerah Jawa Timur terutama di Kabupaten Tuban.

Seperti Sunan Ample sang Ayah, beliau juga memiliki pondok pesantren yang didirikan di Tuban. Beliau mendiik para santri-santri untuk mensyiarkan agama islam di Pulau Jawa.

Konon ceritanya, Sunan Bonang adalah pencipta dari gending Dharma. Beliau juga berupaya merubah sejumlah nama nahas serta dewa dalam kepercayaan agama Hindu berubah menjadi nama para malaikat serta nabi dalam agama islam.

foto by instagram.com/anwar_muhammadnur/

Pengubahan ini dibuat agar lebih mudah memperkenalkan dan melakukan pendekatan da’wah islam kepada masyarakat yang kala itu rata-rata memeluk agama hindu atau budha.

Menurut cerita beliau pernah semasa hidupnya belajar ke Pasai. Ketika kembali dari sana, beliau memberi pengaruh kedalam kerajaan Majaharhit dan para bangsawannya serta memakai kota Demak sebagai lokasi berkumpul dengan para muridnya.

Beliau memiliki misi untuk menanakam pengaruh agama islam kedalam kerajaan termasuk kepada Raden Patah. Beliau adalah putra dari Brawijaya V dari Keraton Majapahit.

Beliau mempunyai rencana untuk membangun kerajaan islam pertama kali di tanah Jawa dengan pemerintahan islam dan menjadikan kota Demak sebagai pusatnya.

Lanjut:  Benteng Van Der Wijck, Wisata Bernilai Sejarah Tinggi di Kebumen
foto by instagram.com/nasrulloh90/

Selama hidupnya, Sunan Bonang telah mengembara dan menyebarkan syiar islam terutama di jawa seperti Kediri, Majalengka, Gresik, Madura, dan banyak lainnya.

Makam Sunan Bonang Rembang

Di kota Rembang inilah dipercaya menjadi lokasi makam dari Sunan Bonang. Alamat pesarean berada di Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Rembang.

Jika para peziarah hendak kemari, nuansa sederhana akan langsung terasa ketika masuk area pemakaman. Kesederhanaan terlihat dari bentuk gerbang, pendopo sampai makam beliau karena tidak ada nissan atau semacam atap pelindung disana.

Terdapat pagar tembok yang diberi pintu tingginya semeter saat masuk ke kawasan makam. Yang membuat berbeda dari kebanyaka pusara adalah tidak adanya batu nisan pada lokasi makam Sunan Bonang di Rembang ini.

foto by instagram.com/wisataseru.id/

Disana hanya terdapat 2 tumbuhan berada pas dibawah dan atas gundukan pusara. Juru kunci dari makam Sunan Bonang Rembang menuturkan jika keadaannya sengaja dibuat demikian dari dulu.

Hal ini disebabkan karena ketika ada rencana perbaikan pasti ada saja hambatan. Beliau melanjutkan penjelasan jika meskipun tidak ada nisan namun dua tanaman di samping pusara memang sejak dahulu selalu segtu tidak pernah lebih besar atau mati.

Tumbuhan tersebut tumbuhan dengan sendirinya. Kemungkinan memang dikehendaki kondiisnya demikian dan tidak ingin adanya pembaharuan. Namun semua itu Allah yang lebih tahu.

Telah banyak yang bersedia untuk berdonasi kepada perbaikan makam termasuk pemugaran. Akan tetapi kendala selalu saja ada sehingga dana yang ditujukan untuk pemugaran dialokasikan ke renovasi salah satu peninggalan beliau yaitu masjid Bonang.

foto by instagram.com/ini.adiputra/

Haul Sunan Bonang (memperingati wafat) adalah puncak dari kepadatan peziarah yang datang. Haulnya biasa diperingati pada Rabu legi atau Pahing di bulan Dzulqo’dah.

Kemudian juga ada pertanda dengan penjamasan Bendhe Bicak. Ini adalah sebuah gong jawa ukurannya keci konon dahulu kerap dipakai Sunan Bonang untuk membuat masyarakat berkumpul saat beliau hendak syiar agama.

Terkait tentang pusaka beliau Kyai Bende Becak, konon merupakan jelmaan dari salah satu utusan Kerajaan Majapahit bernama Pak Becak.

Ketika sang utusan akan menghadap sunan, ia selau saja membuat bunyi nyanyian keras sekali semakin mendekat hingga ke area masjid.

foto by instagram.com/asli.tuban/

Para santri merasa terganggu dan bertanya bunyi apakah gerangan, beliau mengatakan jika itu suara bendhe. Tiba-tiba saja dari jauh, pak becak telah menjadi bendhe.

Lanjut:  Berapa Harga Tiket Masuk Jepara Ocean Park dan Apa Saja Fasilitasnya?

Beliau sedikit kecewa karena apa yang diucapkan menjadi kenyataan. Bendhe tersebut dirawat sangat baik dan memberi wasiat kepada para santri agar tetap merawatnya dengan baik sepeninggalnya.

Apakah cerita tersebut kenyataan atau mitos belaka namun banyak masyarakat yang mempercayainya. Hal tersebut bisa jadi karena beliau merupakan Waliyullah.

Selain berziarah, para pengunjung juga tak lupa mengambil gambar. Mereka mengambil foto dengan background pusara atau poto kondisi makam dengan bunga melati sebagai nisannya. Untuk yang ingin menginap, ada beberapa penginapan dan hotel dekat dengan lokasi.

foto by instagram.com/irmha_exotic/

Rute Jalan Menuju Makam

Ada beberapa rute yang dapat digunakan dari arah mana saja Anda datang untuk sampai kemakam. Namun rute tercepat dari Rembang ke kawasan pusara adalah lewat Jalan Japarejo.

Pertama gunakan Jalan Japerejo menuju Jalan Pamotan melewati area persawahan sekitar 9,5 kiliometer, kemudian belok kiri dan lurus sekitar 11 meter belok kanan ke Jalan Jl. Japerejo.

Dari sini lurus terus sampai di pantura Jl. Raya Tuban – Semarang, sekitar 6 kilometer lagi, Anda akan sampai di lokasi. Untuk lebih mudah, klik saja map (peta) di atas.

Misteri Makam Sunan Bonang

foto by instagram.com/majelis_cintaallah/

Ada beberapa lokasi yang dianggap sebagai pusara sang Sunan. Lokasi ini apakah Rembang, Tuban, atau Bawean.

Berikut kisah dibalik jumlah ada berapa pusara Sunan Bonang yang diambil dari beberapa website seperti NU, walisongo, wikipedia, dan beberapa sumber situs lain yang terpercaya.

Lokasi pertama yang paling terkenal adalah di Tuban tepatnya di Jalan Kh Mustain, Kutorejo, Tuban, East Java 62311, tepat di belakang Masjid Agung Tubang. Di gapura makam terdapat kaligrafi dan piring-piring keramik.

Makam disini konon telah dibakar api 2 kali tapi tidak mempan. Kondisinya masih seperti sedia kala. Jika Anda penasaran, lihat saja video kondisi makam Sunan Bonang Tuban di youtube.

Tempat selanjutnya adalah di Rembang yang telah dijelaskan secara terperinci diatas. Lokasi makam berada di kaki bukit sedangkan petilasan beliau berupa batu ada di atas bukit.

foto by instagram.com/yudi.ant/

Konon, batu tersebut adalah alas untuk sholat dan terdapat juga jejak kaki beliau. Menurut sejarah yang berkembang, asal usul batu adalah karena kesaktian beliau hingga batu tersebut dapat melesat ke atas bukit. Tak jauh dari san juga ada makam Putri Cempa.

Lanjut:  30 Wisata Kuliner di Solo Yang Terkenal Bisa Untuk Rombongan

Kemudian ada di Bawean tepatnya di Tambak Kramat. Di Bawean ini ada 2 lokasi yang dipercaya warga setempat sebagai makam beliau dan letak keduanya berada di tepi pantai.

Lokasi ketiga adalah makam Sunan Bonang di Tambak Kramat, Pulau Bawean, Jawa Timur. Ada dua makam yang dipercaya sebagai makam Sunan Bonang di sana. Dua-duanya terletak di tepi pantai. Tempat terakhir adalah di Kediri.

Menurut cerita, Sunan Bonang meninggal di Bawean. Tapi, murid-murid dari Tuban ingin dimakamkan di Tuban saja tetapi para murid yang di Bawean menolak.

Konon, para murid dari Tuban melakukan sirep di malam hari pada murid-murid di Bawean dan membawa jasad beliau.

Terlepas dari perdebatan antara lokasi makam asli dan bukan, semua merupakan napak tilas dari perjuangan beliau. Dimanapun berada, do’a terhadap beliau karena telah berjasa dalam memperjuangkan agama Allah di Indonesia harus selalu dipanjatkan.

Para peziarah biasanya tidak hanya mengunjungi satu makam namun juga beberapa makam lain yang berdekatan atau semuanya dari wali 1 hingga 9 antara lain:

Sunan Gresik/ Maulana Malik Ibrahim, Ampel (Surabaya), Drajat (Lamongan), Kalijaga (Demak), Ja’far Shadiq (Kudus), Raden Umar Said (Muria), Gunung Jati (Cirebon), dan Sunan Giri (Gresik), tak jauh dari pusara terdapat makam sunan Prapen.

Sunan Giri termasuk yang memiliki banyak petilasan diantaranya yang terkenal adalah Masjid Kedaton Desa Sekarkurung.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!