Museum Kesehatan Dr Adhyatma Surabaya

Alamat: Jl. Indrapura No.17, Kemayoran, Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60176
Map: Klik Disini
HTM: Rp.5.000 per Orang
Buka Tutup: Senin – Jum’at, 09.00–15.15 WIB
Telepon: (031) 3528748

Untuk menyelamatkan dan melestarikan warisan tradisi, Departemen Kesehatan Indonesia lewat Sentra Pengembangan Riset Teknologi & Pelayanan Kesehatan di Kota Surabaya, memprakarsai sebuah museum kesehatan semenjak tahun 1990.

Museum ini mengumpulkan dan memperlihatkan sebagian perlengkapan kesehatan bersejarah semenjak waktu permulaan waktu hingga kini.

Secara formal pada tanggal 14 September 2004, Menteri Kesehatan mengesahkan museum ini dan bernama “Museum Kesehatan Dr Adhyatma dari, MPH – Depkes”.

Dalam perkembangannya, mungkin dikala ini kita senantiasa dilayani dengan alat-alat medis dengan tehknologi canggih.

Namun kita juga perlu tahu bahwa di waktu-waktu permulaan, terdapat alat-alat simpel yang ikut berperan dalam hal medis.

Oleh sebab itu, lewat Museum Kesehatan ini diharapkan dapat menjadi media pengajaran atau sentra pelajaran bagi masyarakat dan kelompok sosial yang peduli perihal upaya kesehatan.

Foto By @surabayasparkling

Tujuan dari museum ini dibangun untuk menaruh dan melestarikan benda-benda bernilai historis dalam hal kesehatan hingga kini.

Selain itu, museum ini juga berfungsi memberikan berita terhadap generasi kini dan yang akan datang seputar seluk-beluk kesehatan, kultur ilmu pengetahuan sejarah, serta lainnya.

Museum ini sudah dilengkapi dengan “perpustakaan khusus” yang mengumpulkan dan melayani seluruh bahan pustaka, seperti buku, kaset rekaman, majalah, rekaman video & lain-lain.

Bahan pustaka ini memungkinkan untuk adanya studi pendalaman tradisi dalam bidang kesehatan.

Koleksi ini juga meliputi segala benda-benda bersejarah dalam pelayanan kesehatan dari beragam tempat, ras/etnis, agama, kepercayaan, & sebagainya.

Koleksi hal yang demikian diperlihatkan dalam wujud, format absah, autentik, orisinil, imitasi, replika, foto atau gambar.

Ruang Pameran❤️

Foto By @tirronuq

Sementara ruang pameran secara teknis dalam museum ini dipertunjukkan dalam ruangan berbeda yang disebut “Sasana “, Beberapa sasana di dalamnya adalah:

1. Sasana Adhyatma

Sasana ini memperkenalkan beragam koleksi Adhyatma MPH Dr, dikala dia menjabat sebagai MenKes (Menteri Kesehatan) pada tahun 1988 sampai 1993. Ada juga terdapat koleksi prasasti.

Lanjut:  40 Rekomendasi Tempat Makan di Surabaya Terkenal Enak Dengan Harga Murah dan Instagramable

2. Sasana Kencana

Di ruangan ini dipamerkan beragam benda bersejarah dari dekorasi, lencana dari logam mulia, surat penghargaan dan lainnya. Disini juga dikenalkan sejarah serta profil kesehatan pionir museum.

3. Sasana Kamar Kesehatan Reproduksi(Kespro)

Ruangan ini memperlihatkan bermacam-macam item atau perlengkapan reproduksi termasuk kesehatan ibu dan si buah hati dari beraneka tradisi, kehamilan, persalinan dan keluarga berencana.

4. Sasana Genetika (Ruangan Genetika)

Dalam ruangan ini memperlihatkan silsilah dan garis keturunan, seperti silsilah keluarga kerajaan yang ada di Indonesia.

5. Sasana Kesehatan Budaya (Ruangan Budaya Kesehatan)

Di ruangan ini, memperlihatkan sebagian alat medis yang berhubungan dengan kepercayaan maupun supranatural dan dunia gaib yang berkembang di masa lampau.

6. Sasana Fauna

Foto By @surabayasparkling

Kita seharusnya konsisten waspada terhadap binatang di sekitar. Sebab bermacam hewan dapat menjadi mediator penyakit (vektor).

Namun ada juga sebagian hewan yang bermanfaat sebagai obat dan menolong kita. Untuk kabar hal yang demikian, terdapat di ruangan ini.

7. Sasana Medik & Non Medik (Ruangan Medis & Non Medis)

Bermacam-macam perlengkapan kesehatan medis dan non-medis disimpan di ruangan ini, seperti benda-benda yang dipakai oleh institusi kesehatan di masa lalu dan menjadi layanan historis yang cukup besar bagi kesehatan masyarakat kita.

Sejarah Singkat
❤️

Foto By @surabayasparkling

Museum ini sudah berdiri semenjak tahun 1990, namun baru disahkan pada tanggal 14 September 2004 oleh Menteri Kesehatan RI, Dr. Achmad Sujudi.

Terlihat dengan dibuatnya “perpustakaan khusus” yang memperkenalkan beragam jenis bahan pustaka, mulai dari buku, majalah, kaset rekaman, video dan sebagainya.

Bahan pustaka ini dapat menjadi acuan bagi siapa saja yang mau paham lebih jauh mengenai sejarah kesehatan di Indonesia.

Museum Kesehatan yang bangunannya didominasi warna cokelat ini adalah komponen dari upaya pemerintah untuk menyelamatkan beragam warisan tradisi terlebih yang terkait dengan dunia kesehatan, mulai dari zaman dahulu sampai kini.

Foto By @surabayasparkling

Koleksi dalam perpustakaan ini berjenis-jenis, mulai dari perlengkapan medis, non-medis, pengobatan herbal, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan kesehatan.

Pengobatan tradisional dan mistik juga dimuseumkan dalam ruangan khusus, yang menghasilkan museum ini juga populer dengan sebutan museum santet.

Lanjut:  Makan Daging Sepuasnya di Kintan Buffet Surabaya

Di salah satu komponen museum, kita juga dapat mengamati foto-foto Menteri Kesehatan RI dari masa ke masa, termasuk Dr. Adhyatma, MPH yang menjabat pada jangka waktu 1988 hingga 1993.

Ada pula foto Padoeka Nona M. Thomas yang menjadi Dokter Hindia perempuan pertama di Nusantara.

Foto By @tirronuq

Di komponen luar museum, terdapat pula sebagian tokoh pewayangan Jawa yang memiliki peran penting dalam dunia kesehatan dan masing-masingnya memiliki perannya sendiri – sendiri, yakni:

– Sadewa, memiliki kesanggupan untuk mengadakan ruwatan supaya seseorang terhindar dari bala.

– Krisna, sanggup menyembuhkan penyakit dengan bunga wijaya kusuma.

– Abiyasa, seorang tabib istana.

– Raden Samba Wisnubrata, memiliki Aji Rajah Kalacakra yang sanggup menuntaskan wabah penyakit (pageblug).

– Limbuk, remaja dari kawula alit pemeduli promosi kesehatan.

Misteri❤️

Foto By @surabayasparkling

Benda dan suasana yang terbangun memang berbau mistis. Memasuki salah satu perintis museum itu, Dr. Haryadi Suprapto, membawa tiga dupa berwarna merah menuju salah satu sasana kesehatan pengajaran di dalam museum.

Museum ini membuka tiga sasana untuk pengunjung. Pertama, sasana kesehatan dan pengajaran, lalu sasana kebudayaan, sasana kesehatan reproduksi serta ada juga museum luar.

Masuk ke ruangan pertama sasana kesehatan pengajaran, ada sejumlah patung Dewa Airlangga, barang-barang kuno seperti sejumlah alat kedokteran, serta piagam-piagam termasuk pula sex toys (alat peraga seks) sebagai alat kesehatan.

Di tempat tersebut juga terdapat celana anti pemerkosaan. Selain itu ada juga sejumlah sepeda kebo & motor zaman Belanda.

Foto By @surabayasparkling

Terdapat juga tempat duduk roda rotan untuk pasien serta puluhan mikroskop yang dibenahi rapi, kasur persalinan. Selain itu mesin foto copy kuno dan tempat duduk untuk periksa gigi.

Sasana selanjutnya tampak sebagian foto hal-hal aneh seperti penampakan Semar di Parangtritis, uang Soekarno yang lentur ketika menekuk ditaruh di telapak tangan.

Dan ada juga foto manusia magnet. Di dalam foto tersebut terdapat piring sendok melekat di tubuh seseorang.

Juga terlihat sejumlah binatang yang acap kali ditemui malah pernah diandalkan sebagai binatang penyebar penyakit yang diawetkan. Ada sapi, musang, tikus, kupu-kupu, trenggiling, nyamuk, serta replika tubuh manusia.

Meskipun hal yang demikian tepatnya berada di sasana flora dan fauna Museum Kesehatan Adhyatma Surabaya yang jaraknya cuma 5 langkah dari gudang museum.

Lanjut:  10 Jasa Travel Penyedia Transportasi Jurusan Surabaya Menuju Ke Solo Dengan Harga Terjangkau

Haryadi mengatakan bahwa menjelajahi isi museum ini bukan saja akan menambah wawasan berhubungan dengan dunia kesehatan, namun bisa mengamati realita masyarakat yang sampai sekarang masih mempercayai hal-hal mistis.

Foto By @surabayasparkling

Di museum itu terdapat boneka Jelangkung yang diketahui sebagai permainan mistik salah satunya untuk menganalisa penyakit dan pengobatan. Boneka Jelangkung ini seharusnya dibatasi dari si kecil yang masih suci serta didampingi seorang pawang.

Untuk boneka Nini Towok yang permainannya seharusnya dengan ritual mempunyai tujuan untuk menjaga keselamatan desa dan menolak bala. Cara memainkannya semestinya dilakukan oleh orang yang telah tua.

Tak cuma patung Jelangkung dan Nini Towok, terdapat pula dokumentasi upaya masyarakat yang lazim penanganan medis dalam menangani penderita kelainan mental dengan sistem dipasung.

Hingga ini sering kali diterapkan dikala era kolonial Belanda dahulu pun sampai sekarang di beberapa tempat.

Ada juga replika buah pisang, jambu monyet, tomat, jeruk, semangka, terong, serta nasi dan air putih yang ditaruh dalam kotak kaca yang bertuliskan puasa kejawen.

Foto By @kartikaratriii

Di dalam sebuah ruangan juga terdapat rak untuk menaruh koleksi Terapi. Isinya antara lain kain ulos dari Batak, selendang kuning yang diandalkan masyarakat Dayak dapat menolak dari bala.

Berdasarkan sekarang kain milik kepala suku Dayak diyakini bisa melindungi tubuh dari serangan mistis.

Di sampingnya tampak lemari terapi musik, berisi alat-alat musik tradisional untuk penyembuhan, contohnya kempyeng dan bende wedok.

Kecuali dua gedung yang menaruh perlengkapan dan sarana pengobatan tradisional juga modern, ada satu ruangan yang tertutup rapat serta terkunci. Di komponen pintunya terdapat artikel video youtube “dunia lain”.

Satu pemikiran pada “Museum Kesehatan Dr Adhyatma Surabaya”

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!