Pantai Jonggring Saloka

Foto By @whiempy

Lokasi: Desa Mentaraman, Kec. Donomulyo, Kab. Malang, Jawa Timur 65167
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Buka Tutup: 24 Jam

Harga Tiket Masuk❤️

Dengan melihat gardu penjualan tiket yang terbengkalai dan pintu gerbang yang tidak dijaga, semua akan langsung dapat menebak bila pantai ini tidak memungut retribusi tiket masuk alias gratis.

Bahkan pengunjung tidak bakal mengeluarkan uang sepeserpun, karena di kawasan pantai tidak ada pedagang dan tidak ada aktifitas jual beli apapun karena hampir setiap hari kawasan pantai hampir selalu sepi.

Untuk itulah sebelum berkunjung ke pantai ini, selain kondisi kendaraan harus prima, bahan bakar penuh dan fisik harus sempurna, pengunjung juga harus menyiapkan bekal makanan, bila perlu membawa obat-obatan.

Sebab di lokasi sekitar pantai hanya ada 1 – 2 rumah, sementara perkampungan penduduk jaraknya sekitar 3 km dari kawasan pantai.

Karena jauh dari perkampungan, membuat kisah-kisah yang menyelimuti pantai ini, baik yang berbau legenda, mitos maupun kisah-kisah misteri tidak pernah terdengar dan tidak diketahui masyarakat luas.

Foto By @niff305

Tidak Asing❤️

Bagi para penggemar wayang, nama Jonggring Saloko atau Saloka tentu sudah tidak asing lagi, karena nama tersebut merupakan nama salah satu tempat di kahyangan yang menjadi tempat tinggal Batara Narada.

Selain disematkan sebagai nama kawah di Gunung Semeru, juga menjadi identitas salah satu pantai di Desa Mentaraman, Kec.Donomulyo, Malang Selatan yang berjarak sekitar 63km dari pusat kota dan butuh waktu tempuh sekitar 2-3 jam.

Lamanya waktu perjalanan dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh tersebut disebabkan karena rute yang harus dilewati memang luar biasa sulit.

Bagi mereka yang membawa kendaraan, sepanjang kurang lebih 11 km terpaksa harus berjalan merayap karena medan yang dilalui sangat terjal dan berbatu serta sangat licin pada saat musim hujan.

Itu sebabnya kendaraan yang akan diajak bertualang menuju ke pantai ini harus benar-benar prima.

Foto By @whiempy

Dengan memasang ban tubles untuk motor atau menggunakan double gardan untuk yang membawa mobil agar tidak mengalami persoalan selama di perjalanan.

Lanjut:  Lebaran di Malang, Mengikuti Prepekan Pasar Sampai Kupatan

Jangan lupa pula mengisi bahan bakar hingga penuh, karena sekitar 8 km dari jalan yang dilalui tidak akan ditemui rumah penduduk kecuali pepohonan yang berjajar di sepanjang jalan serta suasana sepi di sekeliling.

Lokasi yang terpencil serta jarak tempuh yang cukup jauh dengan akses jalan yang ekstrim itulah yang menjadikan Pantai Jonggring Saloka sepi dari pengunjung.

Kondisi yang cukup ironis mengingat Pemerintah Daerah Kabupaten Malang selama ini memberikan perhatian yang sangat besar terhadap dunia pariwisata.

Bahkan industri pariwisata pula yang memberikan pemasukan terbesar bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari kabupaten ini.

Foto By @guidemalang

Namun demikian bukan dalam arti tidak pernah ada upaya untuk mengangkat Pantai Jonggring Saloka sebagai salah satu tujuan wisata di Malang.

Hal tersebut dapat dilihat dari keberadaan loket penjualan tiket dan pintu gerbang menuju ke lokasi wisata yang kondisinya kini sudah terbengkalai, serta beberapa bangunan seperti toilet dan rumah singgah yang sudah tinggal puing-puing.

Selain itu, dalam sejarah perkembangannya, menurut penuturan masyarakat, dulu pemerintah bersama penduduk setempat setiap tahunnya menggelar Upacara Labuhan tiap tanggal 14 Muharram atau 15 Suro dalam bentuk larung sesaji.

Entah mengapa dan sejak kapan upacara tradisional yang dapat mengundang para wisatawan tersebut tidak lagi digelar, dan sejak kapan pula lokasi wisata ini dibiarkan terbengkalai?

Pertanyaan tersebut masih menjadi misteri. Padahal Pantai Jonggring Saloka sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar sebagai ikon pariwisata di Kabupaten Malang.

Pesona Keindahan
❤️

Foto By @whiempy

Letak pantai yang terpencil dengan medan yang ekstrim, bagi penggemar wisata adventures merupakan surga tersendiri.

Karena selain dapat memacu adrenalin juga dapat memberikan jaminan bahwa kawasan yang mereka kunjungi bakal menyuguhkan keindahan alam natural karena jarang dikunjungi manusia.

Apa yang menjadi harapan para penggemar wisata adventures itulah yang dihadirkan Pantai Jonggring Saloka.

Begitu menginjakkan kaki di bibir pantai, pengunjung akan disambut suasana yang sunyi dengan hanya suara deburan ombak dan desiran angin yang terdengar.

Suasana yang memberikan ketenangan tersebut masih ditambah dengan indahnya pepohonan yang berbaris rapi tidak jauh dari bibir pantai serta pohon-pohon kelapa yang daunnya melambai-lambai.

Lanjut:  Ascent Premiere Hotel Malang, Penginapan Dengan Rooftop Bar Yang Keren Mulai Rp535.000 Per Malam
Foto By @ahmad_luki

Semakin dekat ke lokasi pantai, keindahan tersaji akan semakin bertambah lewat gulungan ombak yang menyisir pasir berwarna coklat di hamparan, serta karang-karang yang berdiri anggun meski tidak henti-hentinya dihantam oleh ombak.

Jernihnya air laut sebenarnya sangat mengundang untuk dipakai berenang. Namun jangan sekali-kali mencobanya, karena besarnya ombak dan banyaknya batu karang sangat brisiko bagi keselamatan jiwa.

Jika ingin mendapatkan pengalaman unik di Pantai Jonggring Saloka, lakukan tracking dengan mendaki bukit karang yang hanya butuh waktu sekitar 10-15 menit.

Di atas ketinggian bukit tersebut, Anda dapat menyaksikan keindahan alam yang disuguhkan pantai yang masih perawan.

Watu Ngebros❤️

Selain itu Anda juga dapat menikmati fenomena alam yang unik dan satu-satunya di Indonesia yaitu Watu Ngebros.

Foto By @bang_ipul234

Dinamakan batu Ngebros karena dari sela-sela batu karang yang besar muncul semburan air yang dimuntahkan ke udara setinggi 10 meter lebih sambil mengeluarkan suara yang cukup keras dan bergemuruh, “Brosssssss………..”

Semburan air dengan suara “ngebros” tersebut berasal dari pertemuan dua arus gelombang yang berasal dari sisi Utara dan Selatan.

Begitu kedua arus tersebut bertemu di satu titik, yaitu di dalam rongga batu karang yang fungsinya seperti gorong-gorong raksasa.

Air yang masuk ke rongga tersebut akan dimuntahkan kembali oleh rongga batu karang dengan memperdengarkan suara yang keras, bahkan dapat terdengar hingga jarak 7 km dari sumber suara.

Ketika air dimuntahkan keudara, saat tertimpah matahari kadangkala menciptakan bianglala yang sangat indah.

Fenomena alam yang unik dan indah tersebut tentunya sangat sayang jika tidak diabadikan lewat lensa kamera.

Foto By @whiempy

Puas menikmati keindahan suasana pantai dan fenomena “Watu Ngebros” dari atas ketinggian bukit, lakukan lagi perjalanan ke arah Barat sejauh kurang lebih 200m.

Di tempat ini Anda bakal memperoleh cukup banyak spot menarik untuk dijadikan latar belakang foto.

Karena yang Anda temui adalah hamparan pasir berwarna hitam layaknya pasir sungai dengan ukuran yang halus dan lembut.

Di lokasi itu pula terdapat sebuah anak sungai yang airnya mengalir menuju pantai Jonggring.

Foto By @whiempy

Uniknya, meski jarak dengan pantai sangat dekat, bahkan bisa dibilang menyatu karena alirannya langsung bertemu dengan pantai, namun air dari sungai kecil ini rasanya tawar.

Lanjut:  Whiz Prime Hotel Malang, Tempat Bermalam Yang Nyaman Favorit Wisatawan Mulai Rp320.000 Per Malam

Pantai dengan pasirnya yang hitam inilah yang kerap dipakai para wisatawan sebagai lokasi camping.

Rute Menuju Pantai
❤️

Jika dilihat di peta, jarak antara pusat kota Malang dengan Pantai Jonggring Saloka memang hanya sekitar 63 km.

Namun karena lokasi pantai berada di pelosok dan jalan yang harus dilalui melewati kawasan hutan dan sepi dari lalu lalang orang, maka disarankan untukmenyiapkan denah dan senantiasa mengaktifkan google map.

Foto By @whiempy

Perjalanan menuju lokasi wisata agar lebih mudah dapat diawali dari pusat kota Malang.

Jadi darimanapun berangkat dan alat transportasi apapun yang Anda gunakan, sebaiknya lakukan start dari kota Malang.

Setelah itu ambil jalan yang menuju kearah Kepanjen yang akan mengantar Anda melewati Pagak dan Pantai Ngliyep.

Disitu Anda akan menemukan papan petunjuk jalan menuju ke Donomulyo. Ikuti arah tersebut hingga tiba di Donomulyo dan kemudian sampai di pertigaan.

Ambil jalan yang berbelok kekiri menuju ke Mentaraman dan ikuti terus jalan tersebut, karena jalan itulah yang menjadi satu-satuynya akses menuju Pantai Jonggring Saloka.

Jika saat memasuki Desa Mentaraman Anda menemukan perkampungan, usahakan untuk berhenti sejenak dan melihat bekal yang Anda bawa.

Jika ada yang masih kurang, segera penuhi dengan berbelanja di kampung ini, karena setelah itu hanya akan ada jalan sepi dan diapit hutan belantara sejauh 11 km. Perkampungan berikutnya baru di temui sekitar 3 km dari kawasan pantai.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!