Pantai Papuma di Jember Yang Jadi Primadona Saat Hari Libur Tiba, Hari Ini Buka Atau Tutup?

Lokasi: Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur
Map: Klik Disini
HTM: Rp.15.000 per Orang
Buka Tutup: 24 Jam

Terindah di Jatim?❤️

Hanya traveler yang pernah berkunjung ke pantai-pantai yang ada di seluruh Pulau Jawa saja yang sepakat memberikan penilaian bahwa Pantai Papuma adalah pantai terbaik yang ada di Pulau Jawa.

Maklum, nama Pantai Papuma memang tidak setenar Pantai Parangtritis, Pantai Pangandaran, Pantai Balekambang serta yang lainnya, karena pantai yang ada di kabupaten Jember, Jatim ini memang relatif baru dikembangkan sebagai destinasi pariwisata oleh Perum Perhutani Jawa Timur.

Sebelum dikelola, nama Pantai Papuma hanya dikenal oleh masyarakat setempat saja, karena untuk mencapai lokasi pantai ini harus menerobos hutan atau melewati tebing karang yang cukup berbahaya. Saat itu yang menjadi ikon pariwisata Jember adalah Pantai Watu Ulo yang berada di sisi sebelah Timur Papuma.

Tapi begitu Papuma dikembangkan sebagai objek pariwisata, nama Pantai Watu Ulo seketika tenggelam, karena pantai yang dikelola oleh Pemkab Jember ini seakan tidak mengalami peningkatan yang berarti dari sisi fasilitas dan infrastruktur yang mendukung industri pariwisata.

Terlebih setelah Hotel Watu Ulo ditutup, Pantai Watu Ulo hanya ramai didatangi pada saat-saat tertentu saja, yaitu pada Hari Raya Ketupat atau 7 hari setelah lebaran.

Sebagai gantinya, Pantai Papuma menjadi ikon baru pariwisata di Jember yang dikunjungi tidak hanya oleh wisatawan lokal, tapi juga turis dari mancanegara.

foto by instagram.com/fenaatiwi/

Lukisan Alam❤️

Begitu memasuki pintu gerbang lokasi, wisatawan akan disambut hutan jati rindang bernama Hutan Maliki yang juga dihiasi berbagai jenis pepohonan lainnya serta satwa-satwa liar seperti monyet, rusa, babi hutan, trenggiling, landak, biawak, ayam hutan dan berbagai macam burung.

Jarak dari pintu gerbang menuju lokasi pantai sekitar 500 meter dengan jalan beraspal yang halus namun memiliki tanjakan yang tajam hingga hampir 45O.

Bagi yang datang bersama rombongan dan memiliki fisik yang prima, disarankan untuk berjalan kaki dari pintu gerbang menuju ke pantai, karena disepanjang jalan yang dilalui akan dapat dinikmati keindahan suasana hutan yang masih alami.

Terdapat pula sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II berupa Goa Jepang di salah satu area yang ada di tempat tersebut.

Tempat yang paling menarik dalam perjalanan tersebut adalah ketika melewati tanjakan, karena tepat di atas tanjakan agak ke sisi sebelah kiri disediakan tempat beristirahat semacam gazebo yang juga berfungsi sebagai gardu pandang.

Di tempat inilah wisatawan dapat menikmati keelokan Pantai Tanjung Papuma dari atas ketinggian. Dinamakan Tanjung Papuma karena posisi pantai yang luasnya sekitar 35 hektar dan menghampar sepanjang 25 km agak menjorok ke laut menyerupai tanjung.

foto by instagram.com/el_ishaqi/

Bagi yang merasa tidak kuat berjalan kaki, bisa tetap berada di atas kendaraan yang mengantar dari pintu gerbang menuju lahan parkir yang luas.

Turun dari atas kendaraan sudah dapat dinikmati indahnya deburan ombak di balik batang-batang pohon peneduh sejauh sekitar 100 meter. Lanjutkan langkah menuju pesisir pantai dan nikmati pasir-pasir Pantai Papuma yang putih, bersih dan lembut saat menyentuh telapak kaki.

Lanjut:  10 Daftar Pilihan Homestay Daerah Jember Yang Murah dan Terbaik Ini Mulai Dari 100 Ribuan

Di pesisir pantai inilah lukisan alam yang menakjubkan dapat Anda saksikan, berupa hamparan pasir putih berhias riak-riak gelombang dengan latar belakang laut dan langit yang biru serta pulau-pulau karang kecil di tengah laut.

Terdapat 7 pulau karang yang menyembul dari atas permukaan air laut dan ketujuh pulau tersebut oleh masyarakat setempat diberi nama Pulau Nusa Barong, Pulau Batara Guru, Pulau Narada, Pulau Kresna, Pulau Kajang serta Pulau Kodok yang bentuknya mirip dengan kodok raksasa.

Pulau-pulau tersebut berdiri di tengah lautan lepas dan baru bisa dijangkau dengan menggunakan perahu. Namun ada satu pulau yang jaraknya sangat dekat dengan pantai yaitu Pulau Narada.

Saat air laut sedang surut Pulau Narada yang berupa batu karang besar dapat dikunjungi dengan berjalan kaki. Bahkan banyak yang menjadikan pulau ini sebagai tempat untuk memancing.

Sebaliknya, pada saat air laut sedang pasang, akan terlihat deburan ombak besar yang menghantam Pulau Narada, menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.

foto by instagram.com/_13arby_/

Di pesisir pantai tidak jauh dari Pulau Narada akan dapat Anda jumpai batu-batu karang berukuran kecil yang berserakan di atas hamparan pasir.

Batu-batu karang kecil tersebut menarik perhatian sebagian wisatawan karena jika diperhatikan dengan seksama ada batu-batu yang memiliki bentuk yang unik dan menarik.

Bahkan ada sebagian wisatawan yang sengaja mengambil batu-batu karang tersebut untuk dibawah pulang, entah untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan atau dijadikan hiasan akuarium.

Pada ujung pantai sebelah selatan, terdapat dataran yang menjulang tinggi bernama Sitinggil yang merupakan kependekan dari kata “Siti” dan “Inggil” yang memiliki arti “Tanah” dan “Tinggi”.

Untuk menuju ke puncak Sitinggil telah dibuatkan undakan-undakan di sepanjang jalan setapak, sehingga cukup mudah dilalui meski tetap butuh stamina yang prima karena lokasinya yang cukup tinggi.

Di puncak Sitinggil inilah tersedia gardu pandang untuk menikmati indahnya hamparan laut luas berlatar belakang batu-batu karang yang menyerupai gunung dan bebukitan.

Pada pagi dan sore hari, tepatnya saat matahari terbit dan menjelang matahari tenggelam, pengunjung akan dapat menikmati pemandangan sunrise dan sunset yang luar biasa dari gardu pandang Sitinggil.

Sehingga cukup dengan skill fotografi yang pas-pasan, seseorang sudah dapat menciptakan gambar yang menawan lewat lensa kameranya.

foto by instagram.com/noviagustin94/

Selain keindahan pantai dan lautnya, Tanjung Papuma juga menyediakan wanawisata di sisi sebelah Barat pantai.

Diantara rimbunnya dedaunan pohon-pohon jati yang berbatang tinggi dan besar, terhampar camping area lengkap dengan sejumlah wahana permainan alam, seperti Flying fox, Rumah Pohon, Jembatan Tali, serta yang lain.

Melalui fasilitas yang tersedia, wisatawan dapat memilih salah satu dari 2 paket wisata yang tersedia, yaitu Wisata Outdoor Activity seperti Camping, Outbond, Adventure dan Gathering serta Wisata Identifikasi Tanaman dan Animal Watching.

Asal Usul Nama
❤️

foto by instagram.com/virly_dsl/

Kata Papuma merupakan kependekan dari Pasir Putih Malikan. “Pasir Putih” memberikan identifikasi dari pasirnya yang berwarna putih bersih, sedang “Malikan” adalah batu-batu karang besar yang bentuknya menyerupai pulau.

Lanjut:  Selain Prol Tape, Ini Dia 10 Oleh-Oleh Khas Jember Yang Banyak Diburu Wisatawan

Batu karang Malikan inilah saat dihempas oleh gelombang akan memperdengarkan suara layaknya musik alam yang merdu mendayu.

Karena itu, saat berkunjung ke sini, cobalah untuk duduk di tepi pantai dan pejamkan mata. Tajamkan telinga dan buka mata batin untuk menangkap suara alam di sekeliling. Perlahan akan Anda rasakan nikmatnya suara nyanyian dari batu Malikan yang berdendang bersama gelombang.

Sama halnya dengan Pantai-pantai Selatan yang lain, serangkaian sejarah dan mitos berkembang di Pantai Papuma seputar keberadaan Ratu Pantai Selatan yang menjaga keberadaan Papuma.

Hal tersebut dikuatkan dengan adanya wisatawan yang tewas digulung ombak saat sedang berenang. Terlepas benar-tidaknya mitos tersebut, gelombang besar yang ada di Papuma memang cukup berbahaya jika digunakan berenang hingga terlalu jauh dari bibir pantai, terlebih di dekat karang.

Karena itu pihak pengelola memberi rambu-rambu dan peringatan agar wisatawan tidak berenang di luar batas yang telah ditentukan.

foto by instagram.com/reynaldy_putra02/

Mitos dan kepercayaan yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat membuat upacara larung sesaji setiap tahunnya digelar sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan yang Maha Kuasa dan sebagai ucapan rasa terima kasih kepada Penguasa Laut Selatan.

Selain itu, di salah satu bagian batu karang, terdapat ceruk kecil menyerupai gua yang dapat dilihat hanya pada saat air laut sedang surut.

Gua karang yang dikenal dengan nama Gua Lawa atau Gua Kelelawar tersebut konon ditempati salah seorang Putri Penguasa Laut Selatan yang bernama Dewi Sri Wulan dan gua tersebut juga dipercaya sebagai tempat bersemedi Kyai Mataram.

Selain mitos yang terkait dengan Penguasa Laut Selatan, tidak ada lagi hal-hal gaib yang menyelimuti Pantai Papuma.

Kisah pantai-pantai berhantu sebagaimana yang ada di beberapa pantai, tidak dijumpai di sini, karena meski malam hari dengan suasana sekeliling yang temaram, bahkan gelap, lalu lalang kendaraan yang keluar-masuk Pantai Papuma tidak pernah berhenti, terlebih pada musim liburan.

Rute Menuju Lokasi
❤️

foto by instagram.com/_cowokcupu/

Jika dilihat di dalam peta, jarak antara Jember Kota dengan Pantai Papuma sekitar 45 km. Uniknya, meski alamat dari pantai ini masuk wilayah Kecamatan Wuluhan, namun tidak ada akses jalan yang menuju Papuma dari Wuluhan, dan satu-satunya akses jalan hanya melalui kecamatan Ambulu yang jaraknya sekitar 15 km dari Papuma.

Perjalanan menuju Pantai Papuma jika melewati jalur darat bisa ditempuh dengan menggunakan bus atau kereta api, dari Surabaya melewati Sidoarjo dan Lumajang atau jika dari Malang dapat langsung melewati Lumajang hingga turun di Terminal Tawangalun atau di Stasiun Jember Kota.

Jika Menggunakan jalur udara, dari Bandara Juanda turun ke Bandara Notohadinegoro Jember.

Jika perjalanan menggunakan bus, sesampai di terminal pada jam-jam tertentu sudah menunggu bus kota yang langsung menuju ke Pantai Papuma dengan ongkos hanya Rp.6.000.

Tetapi jika menggunakan Pesawat atau Kereta Api, sesampai di Bandara atau Stasiun, mau tidak mau harus naik taksi argo atau menyewa mobil, karena angkutan umum yang tersedia hanya sampai di kota Ambulu.

Lanjut:  Ingin Malam Tahun Baru di Jember Menjadi Lebih Seru? Kunjungi 6 Tempat Ini!

Setelah sampai di Ambulu, perjalanan menuju Papuma harus menggunakan ojek karena tidak ada angkutan umum dengan rute Ambulu – Papuma. Itu sebabnya, bagi wisatawan yang datang dari luar daerah, jika tidak membawa mobil pribadi, disarankan untuk menyewa mobil.

foto by instagram.com/sasha.701/

Sesampai di Ambulu perjalanan dapat dilanjutkan terus ke Selatan. Sekitar 10 km, tepatnya di Desa Sumberejo, terdapat jalan ke arah Barat dengan papan nama “Jalan Menuju Pantai Papuma”.

Anda bisa melewati jalan tersebut atau terus ke Selatan. Jika melewati jalan tersebut, Anda akan menjumpai kawasan persawahan dan hamparan hutan jati yang menyejukkan mata. Ujung dari jalan tersebut adalah pintu gerbang menuju Pantai Papuma.

Jika Anda memilih jalur yang lurus ke Selatan, Anda akan melewati Pantai Watu Ulo. Sudah barang tentu Anda harus membayar retribusi untuk masuk ke kawasan Pantai Wisata Watu Ulo.

Sebagai imbalannya, Anda akan dapat menikmati keberadaan batu karang yang bentuknya mirip dengan ular, serta pemandangan pantai yang indah.

Dari Watu Ulo inilah perjalanan dapat dilanjutkan ke Papuma dan Anda akan ditarik retribusi kembali. Sehingga jika lewat jalur Watu Ulo, Anda harus membayar tiket masuk 2 kali.

Harga Tiket Masuk❤️

foto by instagram.com/zahraautocentre/

Harga tiket masuk ke Pantai Papuma sejak Januari 2024 sebesar Rp.15.000/orang. HTM tersebut belum termasuk ongkos parkir sepeda motor sebesar Rp.5.000 atau mobil Rp.10.000.

Dengan membayar tiket masuk tersebut, Anda dapat menikmati keindahan pantai serta wanawisata yang mempesona sepuas-puasnya tanpa dibatasi oleh waktu.

Bahkan, Anda bisa bermalam di kawasan pantai, karena pengelola telah menyediakan penginapan berstandard internasional berupa 18 cottage yang masing-masing cottage dapat ditempati 2 orang.

Harga sewa permalam untuk setiap cottage sebesar Rp.300.000 dan Rp.500.000. Untuk cottage yang seharga Rp.500.000 menghadap ke arah pantai dengan fasilitas air panas, sedang yang seharga Rp.300.000 menghadap ke atah hutan tanpa fasilitas air panas.

Mengingat terus bertambahnya jumlah wisatawan yang pada akhir pekan bisa mencapai lebih dari 4000 orang, pihak Perhutani selaku pengelola kawasan wisata Pantai Papuma berniat untuk menambah jumlah penginapan yang ada, karena besar kemungkinan Pantai Papuma menjadi salah satu tujuan utama pariwisata Indonesia.

Sebab lokasi Papuma bisa dijadikan transit oleh turis-turis dari mancanegara yang datang melalui bandara Juanda, dimana mereka bisa terlebih beristirahat di Papuma sebelum melanjutkan perjalanan menuju Bali atau Lombok.


6 pemikiran pada “Pantai Papuma di Jember Yang Jadi Primadona Saat Hari Libur Tiba, Hari Ini Buka Atau Tutup?”

  1. Hanya memakan waktu +- satu jam dari pusat kota Jember, pantai Papuma merupakan salah satu destinasi wajib bagi pelancong yg berkunjung ke Jember. Pengunjung dapat menikmati pantai secara langsung, maupun dari semacam menara pandang di atas bukit tepat di ujung tanjung Papuma

    Balas
  2. Mohon infonya, yg masuk ke Pantai PAPUMA ,kan hrs beli TIKET ya,tapi apakah yg sdh beli tiketnya apa memang nggak dikasihkan kepada yg beli ? Mhn jawabannya.

    Balas
  3. papuma salah satu pantai yang paling banyak di minati di jember, tempatnya enak sayangnya harga tiketnya semakin lama semakin mahal

    Balas

Tinggalkan Balasan ke rahmankamal.com Batalkan balasan

error: Content is protected !!