Masjid Pintu Seribu Tangerang

Lokasi: Kampung Bayur, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten 15131
Map: Klik Disini
Buka Tutup: 24 Jam
Telepon: 089-671-189-781

Beberapa Nama❤️

Masjid Seribu Pintu. Nama tersebut diadopsi oleh rumah-rumah ibadah yang ada di Indonesia. Satu di antaranya berada di Malang.

Dikenal dengan nama Masjid Tiban, masjid dengan seribu pintu ini berlokasi di Jalan Anggur, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Konon, surau dengan gaya arsitektur nyentrik tersebut dibangun oleh tentara jin dalam satu malam. Tahun 2008, ia sempat heboh di kalangan wisatawan karena kabar itu.

Tapi, tidak terbukti, sebab para santri dan jamaah-lah yang mendirikannya sedikit demi sedikit dari tahun 1991. Saat ini, ia memiliki sembilan lantai, lengkap dengan area satwa, toko makanan ringan dan toko souvenir.

foto by iklantravel.com

Selanjutnya, ada di Kampung Cikebo, Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel Kuta Tandingan, Kabupaten Karawang. Masjid seluas 4 hektar ini dibangun oleh Syekh Al-Fakir Madi Hasan Al-Khudratillah Al-Mukhodan Al-Bantani.

Surau itu mempunyai nilai filosofi tersendiri, yakni ke-999 pintu melambangkan manusia dan 1-nya melambangkan Allah SWT.

Lalu, Anda juga bisa menjumpainya di Padepokan Cibeas, terletak di lereng Gunung Cibeas, Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

foto by jardinntourtravel.blogspot.co.id

Disebut seribu pintu karena di samping mempunyai banyak akses masuk, bagian tembok surau itu sendiri terdiri atas susunan pintu yang dapat dibongkar pasang. Di sanalah biasanya warga mengadakan pertemuan atau rapat desa.

Berikutnya ada di Tangerang, Banten. Bila dilihat dari gambar atau fotonya seperti bangunan tua yang berhantu. Mungkin kesan itu ditimbulkan dari kondisi masjid yang kurang terawat. Bagaimana sebetulnya keadaan rumah ibadah yang bernama Masjid Pintu Seribu itu?

foto by indonesiananelok.com

Sejarah Singkat❤️

Masjid Pintu Seribu didirikan pada tahun 1978 oleh Syekh Ami Al-Faqir, seorang warga keturunan Arab. Atas jasa beliau, masyarakat sekitar sangat menghormati dan memberinya gelar Mahdi Hasan Al-Qudratillah Al Muqoddam.

Lanjut:  Dapur Cokelat di Tangerang

Beliau yang merupakan salah satu santri Syekh Hami Abas Rawa Bokor memulai pendirian rumah ibadah berlantai tiga tersebut dengan membuat Majelis Ta’lim. Awal mula sebelum dibuat menjadi masjid, lokasi merupakan lahan kosong. Bahkan saat konstruksinya dimulai pernah digenangi air.

Menurut sejarah, pembangunannya bahkan dilakukan secara spontan, tanpa adanya gambar rancang. Sehingga, hasil akhirnya terlihat seperti memadukan beragam gaya arsitektur. Tampak dari konstruksi masjid yang bergaya baroque dan sebagian meniru rancangan bangunan Maya serta Aztec.

foto by tangselmedia.com

Tidak seperti surau pada umumnya, ia tidak mempunyai kubah. Hanya terdapat pilar-pilar dinding berlapis keramik memanjang, mirip dengan benteng.

Masing-masing ruangan dibatasi oleh tembok dan pagar besi yang tergembok. Pada beberapa pintu, tampak ornamen yang menampilkan simbol 999, melambangkan 99 Asmaul Husna dan 9 Walisongo (penyebar agama Islam di Jawa).

Itu berkaitan dengan asal usul nama masjid tersebut. Dilengkapi menjadi seribu karena jumlah pintu di bangunan itu tidak terhitung saking banyaknya.

Bangunan Kuno❤️

Surau yang bernama lain Masjid Agung Nurul Yaqin itu berdiri di lahan seluas satu hektar. Ia dibagi menjadi dua bangunan utama.

Konstruksi pertama berbentuk mirip gedung sekolah. Terdapat pintu dan jendela yang berderet kaku. Beberapa bagian langit-langitnya terlihat rusak. Di dalam juga tidak ada penerangan yang memadai, sehingga pengunjung harus membawa senter untuk memasukinya.

foto by kamanawaeman.blogspot.co.id

Suasana pengap dan lembab begitu terasa saat berjalan di lorong masjid. Kondisinya semakin memprihatinkan mana kala Anda tiba di area wudhu yang lembab serta becek.

Bangunan kedua berwarna coklat. Sekilas ia mirip seperti benteng tua yang tidak terurus, dimana pada beberapa bagian dindingnya mengalami retak hingga patah.

Pintu masuk masjid selalu dikunci supaya tidak ada tamu yang sembarangan masuk. Di bagian depan ada menara bertingkat lima.

Lanjut:  6 Referensi Tempat Nongkrong Paling Hits Daerah Tangerang Selatan, Yuk Ajak Temen Hangout Seru-seruan Disini

Saat mengintip ke dalam, Anda akan melihat atap yang cukup pendek dan lantai tanpa semen, hanya berupa tanah. Terdapat hiasan kaligrafi dan lukisan dari segala penjuru, seperti Jepara, Solo serta Aceh di bagian dindingnya.

foto by kamanawaeman.blogspot.co.id

Di antara pintu-pintu, ada lorong yang menyekat serta membentuk beberapa ruangan berdimensi 4 m2, seperti mushola. Masing-masing diberi nama, seperti Fathul Qorib, Durojatun Nasikin, Tanbihul Qofilin, Fatimah dan Safinatul Jannah sampai mushola Ratu Ayu.

Semuanya bermuara ke ruangan terbuka nan luas bak lapangan sepak bola yang dipakai untuk shalat berjamaah.
Beralih ke salah satu ruang bawah tanah, yang mana dapat Anda jumpai sebuah tasbih 99 butir dari kayu yang berdiameter 10 cm. Setiap butir tasbih yang berasal dari Jepara ini bertuliskan Asmaul Husna.

Ketika sampai di ruangan yang kerap dipakai oleh Al-Faqir untuk berdzikir tersebut, biasanya guide akan mematikan lampu dan mengajak pengunjung membayangkan saat-saat berada di alam kubur nan sempit, gelap dan pengap. Lalu, beliau meminta mereka untuk berdoa bersama.

foto by iklantravel.com

Di atas makam tasbih ada aula besar yang sering digunakan untuk kegiatan keagamaan serta perayaan hari besar Islam.

Berdasarkan informasi salah satu penjaga masjid, tempat tersebut kerap dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Mereka datang dengan niat untuk sekedar pelesir atau berziarah ke makam Syekh Al-Faqir Mahdi. Para peziarah akan datang di hari-hari kebesaran Islam atau menjelang bulan puasa.

Ada cerita unik mengenai Masjid Nurul Yaqin. Jadi, semasa Syekh Ami Al-Faqir masih hidup, pengunjung telah datang berziarah. Tapi, peziarah-peziarah itu tidak tahu bahwa orang yang mereka ziarahi ialah pria tua nan menyambut pengunjung di luar.

Beliau benar-benar meninggal dunia pada tahun 2016 lalu. Makam beliau berada di dalam kompleks surau, dekat dengan ruangan shalat pria.

Lanjut:  Bakso Boedjangan Alam Sutera, Pilihan Kuliner Paling Pas Untuk Makan Siang

Selain itu, masjid ini juga kerap dijadikan lokasi syuting untuk acara religi selama Bulan Ramadhan, salah satunya program Tukul Arwana.

Rute Menuju Lokasi❤️

foto by meandpython.wordpress.com

Alamat Masjid Pintu Seribu ada di Kampung Bayur, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Provinsi Banten Kode Pos 15131. Hanya berjarak 12 km dari pusat Kota Tangerang dan sekitar 42 km dari Jakarta.

Untuk menuju ke lokasi, pengunjung bisa menggunakan akses Jalan Daan Mogot. Dari sana, silakan masuk ke Jalan Doktor Sitanala.

Bila sudah melewati Rumah Sakit Kusta Sitanala, belok kiri ke Jalan Jembatan Pintu Sepuluh. Setelah melintasi jembatan Sungai Cisadane tersebut, belok kanan ke Jalan Sangego Raya.

Terakhir, arahkan kendaraan ke Jalan Kedaung Barat-Cisadane hingga tiba di destinasi. Anda juga dapat menggunakan transportasi umum, seperti angkot atau bus untuk ke Masjid Nurul Yaqin.

Masjid tersebut memang tidak semegah surau-surau lain yang ada di Nusantara, Masjid Tiban, misalnya. Tapi, layak dikunjungi untuk berwisata dan memperdalam pengetahuan tentang agama Islam.

Tips Saran❤️

Jika Anda ingin ke sana, disarankan untuk pergi bersama guide. Sebab, di dalam terdapat banyak pintu dan lorong yang gelap serta sempit. Apabila tersesat akan sulit menemukan pintu keluar.

3 pemikiran pada “Masjid Pintu Seribu Tangerang”

  1. Subhanallah, Maha Suci Allah SWT.. Masjid pintu seribu tempat yang sering saya kunjungi sejak umur sekitar 17 tahun dan saat ini umur saya 34 tahun dan sampai saat ini saya belum bisa melihat wajah pemilik masjid tersebut. Jika ada yang tahu wajahnya tolong kirim photo sheikh pendiri masjid tersebut ke saya kagum dan ingin melihat wajahnya

    Balas
  2. Ada mas, tp masih muda ny mas fotonya. Kebetulan kami murid2 yg dijakarta,, ayah Ami punya 3 murid yg di pandeglang serang dan yg di Jakarta, dan yg di Bogor, rumpin. Yg dijakarta Sdh meninggal, klw yg di Bogor sy masih sering ketemu klw yg di serang baru sekali ketemu. Di musholla beliau yg di Rumpin Bogor. Ada kok foto ny di tempel di tembok musholla nya. Klw di google map. Nama ny masjid Nurul Huda leuwibatu.

    Balas

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!