Indahnya Menikmati Sore Hari di Waduk Dawuhan Madiun

Lokasi: Desa Sidomulyo, Kec. Wonoasri, Kab. Madiun, Jawa Timur
Map: Klik Disini
Buka: 24 Jam

Waduk di Madiun❤️

Madiun memiliki jumlah waduk cukup banyak yang juga berfungsi sebagai tempat wisata seperti Waduk Notopuro (Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun), Waduk Kedungbrubus (Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng).

Kemudian Waduk Saradan (Bening) (Desa Pajaran, Kecamatan Saradan), Waduk Ngebel (UPT Pengairan wilayah Kec. Dolopo) dan Waduk Dawuhan (Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri). Waduk yang dibahas lebih terperinci kali ini adalah Waduk Dawuhan.

Daya Tarik
❤️

foto by instagram.com/mellyniavf/

Waduk kini menjadi sarana tempat tamasya dan juga bersantai dengan keluarga. Waduk Dawuhan berfungsi sebagai irigasi yang mengairi persawahan 9 desa di 3 kecamatan. Keberadaannya memiliki peran penting untuk kehidupan para petani.

Sejarah atau asal usul dibangunnya waduk memang untuk irigasi masyarakat setempat. Luas waduk sekitar 1.273 hektar. Pada tahun 2008 masyarakat setempat memberdayakan areal waduk menggunakan sistim keramba untuk pembudidayaan ikan tawar.

foto by instagram.com/indrabarbara/

Akan tetapi kondisi air yang semakin berkurang ketika kemarau datang sehingga Pemda menyarankan pembudidayaannya dengan sistem tebar benih ketika musim hujan. Panen ikan dilakukan 5 bulan kemudian.

Saat keadaan cuaca normal, waduk dapat mengairi semua areal sawah kesembilan desa dengan total 2.823 hektar di Kecamatan Wonoasri, Balerejo, dan Madiun. Namun saat kemarau, masyarakat setempat memanfaatkannya dengan mencari ikan atau cocok tanam.

Waduk Dawuhan juga menjadi spot memancing favorit. Ketika kesini Anda akan melihat pemandangan sejumlah pengunjung sedang menunggu mata kailnya disambar ikan.

foto by instagram.com/alan_dkk_/

Hunting Foto❤️

Selain pemandangan orang mancing, anak-anak juga menikmati bermain disini. Mereka biasanya bermain layang-layang meskipun saat kondisi terik sekalipun.

Lanjut:  10 Daftar Pilihan Mall Daerah Madiun Terbaru dan Paling Ramai Yang Cocok Dikunjungi Saat Weekend

Selain itu, waduk ini juga dapat menjadi tempat hunting fotografi. Anda dapat mengambil gambar dengan backgroung waduk dan gunung dibelakangnya.

Terdapat beberapa perahu disandarkan ditepi waduk. Perahu-perahu ini merupakan milik para warga yang bekerja di ladang atau sawah. Perahu merupakan salah satu alat transportasi mereka untuk mencapai areal lahan sawah ataupun ladang.

foto by instagram.com/hadiningratsam/

Sebenarnya tidak harus mengarungi danau buatan ini untuk sampai areal sawah karena dapat melewati jalur darat namun harus memutar kurang lebih 5 kilometer dan harus melintasi hutan.

Perahu ini selain berfungsi untuk alat transportasi menuju lahan sawah, ladang ataupun memancing juga disewakan yaitu hanya Rp.2 ribu untuk ganti ongkos solar.

Para petani biasa berangkat bercocok tanam di pagi hari dan pulang saat siang atau sore hari.

foto by instagram.com/dhimaz_permana/

Karena musim kemarau yang cukup panjang beberapa bulan terakhir ini menjadikan debit air semakin berkurang. Untuk petani yang memiliki sawar didekat waduk tidak begitu kesusahan.

Namun beberapa desa dibawahnya mengalami kesulitan pengairan sawah mereka. Jika kemarau terus berlanjut keadaan mungkin akan semakin parah terutama saat musim tanam tiba.

foto by instagram.com/deo_singgih/

Air di waduk ini memenuhi kebutuhan irigasi sawah saja bukan untuk rumah tangga. Untuk air rumah tangga seperti minum, masak, mandi, warga sekitar menggunakan air sumur.

Memakan Korban❤️

Danau ini dahulu pernah memakan korban sekitar tahun 2011. Pada waktu itu ada 6 anak-anak SD bermain di areal waduk. Mereka berlima menaiki perahu hingga sampai tengah. 1 anak kebetulan tidak ikut naik perahu.

Baru sekitar 5 meter jaraknya dari tepian waduk tiba-tiba perahu sudah terisi penuh air. Para anak-anak itu tidak mengetahui jika perahu yang bersandar di tepi ternyata bocor.

Lanjut:  Menikmati Lezatnya Bakso di Madiun, Ini 8 Daftarnya
foto by instagram.com/marnia27/

Saat menyadari jika perahunya bocor dan mereka akan tenggelam, kelima bocah tersebut panik dan membuat keseimbangan perahu tak terjaga, bergoyang-goyang, oleng dan akhirnya terbalik.

Mereka jatuh kedalam air dengan kedalaman kurang lebih 2-3 meter. 2 dari kelima bocah dapat berenang sehingga dapat meraih tepi sedangkan ketiga temanya tidak dapat berenang.

Melihat ketiga temannya tenggelam langsung mereka lari meminta tolong penduduk sekitar. Seketika para warga datang dan berusaha mencari ketiga anak yang tenggelam. Setelah 2 jam kemudian, jasad 3 anak tersebut baru diketemukan.

foto by instagram.com/ita_yulia5294/

Ketiga korban ditemukan dekat dengan lokasi tenggelamnya. Saat ditemukan kondisi sudah menjadi jenazah dan segera dilarikan ke Rumah Sakit untuk dilakukan pengidentifikasian.

6 anak-anak ini bersekolah di SDN Ngadirejo 2. Sedangkan 3 korban yang tewas berasal dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri bernama Wahyu Aji, Septian, dan Syaiful.

Ketiga anak yang selamat bercerita jika niatnya ke waduk dan menyeberang menggunakan perahu adalah untuk mencari jangkrik. 1 anak yang tidak ikut naik perahu memang menyadari jika ia tidak bisa berenang sehingga tidak ikut naik.

Rute Jalan❤️

foto by instagram.com/warih_sanjaya/

Waduk Dawuhan terletak di desa Sidomulyo, Kec. Wonoasri, Kab. Madiun, di bawah lereng Gunung Wilis. Dari pusat kota Madiun kesini hanya 15 menitan atau sekitar 20 kilometer.


Lanjut:  10 Daftar Toko Kosmetik di Madiun, Mana Pilihan Kamu?
error: Content is protected !!