Danau Rawa Pening Akan Jadi Wisata Dunia, Begini Kondisinya Sekarang!

foto by instagram.com/davidylnt

Lokasi: Jalan Lingkar Selatan Kilometer 3 Ambarawa, Kab. Semarang, Prov. Jawa Tengah
Map: Klik Disini
HTM: Hari biasa Rp.3.000/Orang, Hari libur Rp.3.500/Orang
Buka Tutup: 08.00-21.00 WIB
Telepon:

Danau Rawa Pening mempunyai luas sekitar 2.670 hektar dan sebagian besar ditumbuhi tanaman enceng gondok. Danau ini berada dalam 4 kecamatan diantaranya adalah Banyubiru, Bawen, Tuntang, dan Ambarawa.

Bagi mayoritas warga sekitar, danau Rawa Pening adalah sumber kehidupan mereka. Para warga mencari ikan di danau, itulah kenapa banyak sekali perahu-perahu kecil warga yang ada didekat danau.

Danau, Foto: portalsatu.com

Tidak ada kesulitan untuk mengakses lokasi ini. Anda dapat menggunakan bus, angkutan atau kendaraan pribadi untuk datang ke danau Rawa Pening.

Jika berkunjung kemari saat langit dalam keadaan cerah, disekitar danau rawa pening akan nampak sangat jelas panorama gunung Ungaran dan Merbabu yang bertengger gagah.

Keindahan Lokasi❤️

Rawa Pening adalah danau seluas dua ribuan hektar lebih yang menjadi destinasi wisata favorit warga Semarang dan sekitarnya. Danau ini tepatnya berada di Ambarawa antara Kota Semarang dan Kota Salatiga.

Tempat ini bisa dinikmati baik saat pagi hari maupun sore hari. Dibuka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Tidak hanya datang dengan teman sebaya namun sangat cocok untuk wisata keluarga juga. Anda akan merasakan sensasi berwisata yang berbeda saat datang kesini.

image by panwis.com

Untuk menyususuri danau Rawa Pening, disediakan penyewaan perahu didermaga danau. Untuk lebih murahnya setiap perahu menampung maksimal delapan orang.

Jadi, berwisata rame-rame akan jauh lebih menarik dan juga irit karena biaya sewa perahu bisa ditanggung bersama.

Untuk para orangtua juga bisa memboyong anak-anak menikmati sore yang indah didanau ini sambil melihat pemandangan gunung Merbabu dan Ungaran yang menakjubkan disekitar danau.

Selain itu, Anda juga berkesempatan melihat secara langsung kehidupan para warga sekitar yang notabennya adalah nelayan. Ini bisa jadi cara baik belajar mengenalkan kehidupan lingkungan sekitar serta aneka profesi bagi anak-anak juga.

Berkunjung kemari tidak hanya sekedar refreshing tapi juga dapat belajar tentang ekosistem alam yang ada di danau Rawa Pening serta habitat asli apa saja yang terdapat disini.

Apakah Anda seseorang yang hobi memotret? Ini merupakan tempat yang tepat untuk Anda. Banyak sekali objek potret yang perlu diabadikan. Pemandangan sekitar danau sangat mengagumkan terutama jika langit sedang cerah.

Anda akan sulit menemukan pesona yang ditawarkan danau Rawa Pening ditempat lain terutama saat matahari terbit atau tenggelam. Kata ‘pening’ sebenarnya berasal dari bahasa Indonesia ‘bening’ atau arti lainnya jernih.

Kenapa dinamakan demikian karena rawa ini mempunyai warna air yang jernih. Itulah sebabnya dinamakan ‘Rawa Pening’ yang bermakna rawa dengan air jernih.

Perahu, Foto: wisatakuu.blogspot.com

Jalan Menuju Lokasi❤️

Rute jalan yang harus dilewati agar mencapai kawasan wisata danau Rawa Pening adalah lewat jalan lingkar selatan kota Ambarawa. Ini adalah jalur termudah yang dapat ditempuh baik dengan angkutan umum, motor atau mobil pribadi.

Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, dari jalur kota Semarang menuju kota Solo pilih belok kekanan hingga dipertigaan kota Ambarawa. Dari pertigaan pilih jalur lingkar selatan.

Lanjut:  Curug 7 Bidadari Semarang

Selama perjalanan Anda akan dimanjakan dengan pemandangan latar gunung Ungaran dan Merbabu serta sawah-sawah yang terhampar luas.

Harga Tiket Masuk❤️

Harga tiket yang dibandrol untuk masuk ke kawasan danau Rawa Pening adalah Rp.3000,- /orang dihari biasa dan Rp.3500,- di hari libur.

Setiap hari buka dari 08.00 WIB sampai 21.00 WIB. Sedangkan penyewaan perahu dibandrol tarif Rp.30.000,- selama setengah jam. Masing-masing perahu maksimal memuat 8 orang.

Terletak di Selatan kota Semarang, instagram.com/joko_n_anindito

Sejarah dan Misteri
❤️

Selain enceng gondok yang tumbuh subur sepanjang tahun, rawa pening juga memiliki legenda sehingga menambah kepopulerannya. Ada sebuah legenda yang sangat terkenal berasal dari danau Rawa Pening.

Menurut berbagai sumber Rawa Pening dahulu kala aslinya adalah sebuah desa. Desa tersebut bernama desa Malwapati. Konon desa Malwapati dilanda luapan air yang besar sehingga merendam seluruh isi desa.

Ternyata air tersebut bermula dari ditancapkannya sebatang lidi. Lidi ini bukan sembarang lidi karena yang menancapkannya adalah seorang anak titisan ular naga.

Titisan ular naga tersebut bernama Baru Klinting. Baru Klinting lahir dari rahim istri Ki Ajar Salokontoro. Beliau merupakan seseorang yang terkenal sakti mandraguna dari Malwapati.

Baru Klinting melakukan pertapaan setelah mendapat perintah karena ingin diakui anak dari ayah kandungnya, Ki Ajar Salokontoro. Akhirnya Baru Klinting selesai bertapa dan hasil dari pertapaannya tersebut wujudnya berubah menjadi seorang bocah.

Keluar dari tempat pertapaan ia melakukan perjalanan ke desa karena ingin mencari makanan. Akan tetapi, saat melihatnya berjalan berkeliling desa Malwapati, warga tidak menyukainya dan mengusirnya karena tubuh Baru Klinting sangat bau serta penuh luka-luka.

Baru Klinting bertemu dengan seorang nenek yang mau memberi makan. Nenek baik hati tersebut bernama Nyi Lebah. Baru Klinting berkata pada nenek jika suatu hari terjadi banjir bersembunyilah didalam lumpang. Kemudian ia pergi.

Ia kembali ke desa Malwapati dan mengadakan sayembara. Sayembaranya adalah mencabut sebatang lidi. Tidak ada satu orang pun yang berhasil mecabutnya sehingga Baru Klinting sendirilah yang mencabut lidi tersebut.

Namun dari cabutan lidi Baru Klinting terjadi luapan air yang dahsyat melanda desa Malwapati sehingga seluruh desa tergenang air.

Mencari Ikan, gambar: kampungrawaambarawa.blogspot.com

Konon katanya Baru Klinting masih hidup hingga saat ini dalam jelmaan ular yang menjaga danau Rawa Pening.

Legenda ini masih dipercaya oleh penduduk sekitar danau bahkan warga setiap setahun sekali mengadakan ritual rutin melarung sesaji untuk menghormati legenda danau Rawa Pening.

Asal-usul, mitos dan legenda yang berkembang di danau Rawa Pening semakin menambah minat wisatawan untuk menyaksikan secara langsung eksotisme pemandangan danau dan kepercayaan warga sekitar.

Namun dibalik itu semua legenda atau cerita yang melatarbelakangi, Rawa Pening menawarkan kenyamanan dan keelokan tersendiri yang sulit dijumpai ditempat lain.

Untuk sekedar melepas penat dari hiruk pikuk suasana kota yang melelahkan dengan melihat air danau yang dikelilingi pemandangan indah gunung Ungaran dan Merbabu menambah ketenangan.

Menikmati Pemandangan Dengan Lori kereta, Foto: infotempatwisata.com

Apa Saja Keunikannya
❤️

Selain melihat pemandangan alam sekitar danau atau menyisirnya dengan perahu, ada lokasi wisata yang perlu dikunjungi yaitu Kampoeng Wisata Rawa. Tempat ini adalah sebuah paguyuban yang diprakarsai dan dikelola sendiri oleh kelompok warga sekitar rawa.

Kelompok tersebut terdiri dari dua belas kelompok nelayan dan tani. Mereka bergotong royong menciptakan lapangan kerja serta memajukan kawasan wisata danau. Pemandangan disini juga sangat indah

Lanjut:  Mahima Hotel, Salah Satu Pilihan Akomodasi Terbaik Untuk Liburan di Semarang Harga Mulai Rp418.474

Pemandangan disini tak kalah cantik dan sangat menyegarkan. Untuk sampai kesini sangat mudah karena ada dipinggir jalan.

Jalan ini merupakan jalur yang dilewati jika hendak ke Semarang-Yogyakarta. Jika dari arah Semarang kurang lebih memerlukan jarak tempuh selama 30 menit atau 34 km dari Semarang kota.

Sejak dibuka pada tahun 2012, Kampoeng Wisata Rawa menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Ambarawa. Fasilitas yang ditawarkan oleh tempat wisata ini adalah rumah makan apung, tempat mancing, pendopo, pusat kerajinan tangan dan dok.

Lokasi ini tepatnya berada di tengah-tengah sawah dan berbatasan langsung dengan lokasi wisata danau Rawa Pening. Disebelah selatan kampung rawa terdapat Gunung Merbabu dan Telomoyo yang menambah apik suasana ditempat ini.

Yang paling terkenal dari kampung rawa adalah tempat makan apungnya yang dapat menampung 300 kursi pengunjung. Bahan makanan yang digunakan adalah hasil asli budidaya penduduk sekitar sehingga fresh dan lezat.

Yang juga menarik dari rumah makan apung ini adalah pengunjung akan ditarik dengan rakit untuk mencapai lokasi utama. Inilah yang membuat minat para wisatawan untuk berkunjung kesini.

Hal ini terbukti karena selama hari libur pengunjung yang datang tidak hanya ratusan bahkan ribuan setiap harinya. Wisatawan yang datang tidak hanya warga Semarang, Ambarawa, Salatiga, Solo atau sekitarnya melainkan datang dari berbagai pelosok negeri ini.

Jika ingin datang ke Kampoeng Wisata Rawa biaya yang dikenakan adalah Rp.2500,- per orang. Tempat ini dibuka setiap hari dari pukul 08.00 sampai 21.00.

Selain tempat makan, adapula wahana bermain bagi anak-anak maupun dewasa seperti perahu karet, becak mini, ATV, bebek air, dll.

Harga untuk setiap wahana bervariasi contohnya becak air dikenakan tarif Rp.15.000 selama seperempat jam dan wahana ATV tarifnya Rp.30.000 selama seperempat jam juga.

Photo: dutawisata.co.id

Ada juga obyek wisata Monumen Palagan Ambarawa. Monumen ini merupakan sisa-sisa pertempuran pada masa merebut kemerdekaan Indonesia. Peristiwa peperangan itu terjadi pada 12 Des sampai 19 Des tahun 1945.

Tempat ini juga pernah digunakan syuting film Soekarno karena memiliki latar dan background sejarah yang pas dengan tema film tersebut. Harga tiket masuknya adalah Rp.5000 yang masih satu kawasan dengan Museum Kereta Api Ambarawa.

Disini merupakan saksi sejarah bagaimana riwayat para pasukan NICA pada masa itu. Ada lumayan banyak peninggalan masa penjajahan di Monumen Palagan Ambarawa ini.

Peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut seperti meriam, kereta api, truk Belanda dan sebuah pesawat Mustang Belanda yang jatuh di Rawa Pening karena telah sukses ditembak pahlawan kita.

Benteng Pendem Ambarawa atau dikenal dengan nama Benteng fort williem I juga menarik untuk dikunjungi. Benteng ini merupakan peninggalan pada masa Belanda.

Pemerintah kolonial menggunkannya sebagai pertahanan dan tempat untuk mengatur siasat peperangan. Tempat ini memiliki daya tarik dengan nilai sejarah yang bisa dirasakan sejak melintasi pintu-pintu dan menaiki lantai 2.

Tidak ada fasilitas yang cukup memadai bahkan masuk kesini tidak dipungut biaya sama sekali. Namun ada banyak pedagang yang menjajakan aneka makanan, minuman, dll didekat masjid dan dipinggiran tembok.

Favorit Wisatawan, Foto: mytrip123.com

Siap Go International❤️

Rawa Pening bisa jadi objek wisata internasional tetapi harus memenuhi syarat 3A yaitu akses, atraksi dan amenitas. 3A tersebut meliputi memenuhi akses untuk menjangkau lokasi harus mudah, atraksi yang ditampilkan berkelas internasional, dan fasilitas-fasilitas yang disediakan bertaraf internasional pula.

Lanjut:  Hazotel Jalan Durian Raya Banyumanik Semarang, Penginapan Murah Mulai 100 Ribuan Per Malam

Selama ini sudah banyak sekali menteri dan anggota DPR yang telah meninjau danau Rawa Pening sebagai bahan penelitian apakah tempat ini siap go internasional atau belum.

Ada beberapa perusahaan swasta yang siap menjadi investor untuk membuat Rawa Pening berkelas dunia sehingga dapat menarik minat wisatawan asing juga.

Rawa Pening memiliki potensi emas untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bertaraf internasional karena sangat unik. Meskipun kondisinya sekarang ini cukup menghawatirkan dikarenakan adanya sedimentasi sehingga danau semakin dangkal.

Dahulu danau Rawa Pening memiliki kedalaman sekitar 15 meter namun saat ini sangat dangkal sekitar 5 meteran.

Semoga saja tempat wisata Rawa Pening bisa dikembangkan lebih baik kedepannya. Karena banyak sekali investor yang ingin berinvestasi disini namun pengelolaannya harus baik.

Menyusuri Keindahan, Foto: jejaksandal.com

Rawa pening ambarawa semarang merupakan obyek wisata di Kab. Semarang yang legenda dan mitosnya sangat terkenal. Pening adalah kata dalam bahasa jawa yang memiliki arti ‘bening’.

Ada beberapa sumber sejarah yang menceritakan misteri, gambar dari tempat yang bertetangga dengan salatiga ini. Diatas sudah dijelaskan mengenai cerita tersebut termasuk tiket masuk, dimana lokasi, foto, mitos yang berkembang, alamat, dekat dengan garden hotel bandungan, apakah ada hantu ditempat tersebut atau tidak.

Tempat ini pernah digunakan sebagai latar syuting iklan teman sesama artis Andika pratama yang juga seorang atlet, Ade Rai. Di tengah danau banyak juga ribuan enceng gondok.

Beberapa informasi tambahan seperti peta, pernah di buat film atau tidak, beberapa versi cerita yang berkembang, terletak di kecamatan apa, legenda asli berasal dari kab. Semarang yang provinsinya adalah jateng juga telah disampaikan.

Ada juga mitos tentang angker tidaknya tempat tersebut dan ada pula destinasi wisata lain di kabupaten Semarang.

Semuanya sudah dirangkum secara jelas baik asal usul bukit cinta banyubiru bawen, cerita fiksi atau non fiksi secara singkat, lokasinya dimana, daerah mana, apakah pernah ada dinosaurus dan tentunya merupakan salah satu contoh destinasi dunia eceng gondok bidang ilmu ekologi dan ekosistem.

Enceng gondok ini dapat bermanfaat untuk tempat sembunyi favorit para ikan dari teriknya panas matahari. Akan tetapi, karena terlalu suburnya enceng gondok yang ada di danau ini menyebabkan hampir seluruhnya tertutup oleh tanaman tersebut.

Sehingga terjadilah pendangkalan danau rawa pening. Pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga ekosistem danau dan mencari solusi terbaik dari masalah suburnya pertumbuhan tanaman enceng gondok.

Salah satu yang digalakkan pemerintah selain menjadikan danau rawa pening sebagai destinasi wisata pilihan adalah membuat kerajinan tangan berbahan dasar tanaman enceng gondok meskipun belum terlalu maksimal.

Namun kedepannya diharapkan pemerintah dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik sehingga Rawa Pening menjadi obyek wisata tidak hanya terkenal di tanah air namun juga mancanegara.

Satu pemikiran pada “Danau Rawa Pening Akan Jadi Wisata Dunia, Begini Kondisinya Sekarang!”

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!