10 Potret Curug Sodong di Sukabumi

Lokasi: Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43177
Map: Klik Disini
HTM: Rp.3.000
Buka: 24 Jam
Telepon: –

Banyak Air Terjun❤️

Sukabumi sebuah daerah yang memiliki banyak lokasi air terjun. Lokasinya berada di sekitar Gunung Gede Pangrango dan deretan pegunungan lainnya, menjadikan kota ini sangat sejuk dibanding dengan kota lainnya.

Tak hanya air terjun, pantai juga banyak di sini, termasuk dalam kawasan Pelabuhan Ratu, telaga dan danau serta masih banyak objek wisata alam lainnya layak untuk dieksplor di sini.

Walau demikian, nampaknya masih belum banyak wisatawan berkunjung ke Sukabumi, Jawa Barat. Sehingga setiap spotnya masih sangat bersih, alami dan asri.

Namun, bila pun sudah ramai wisatawan, diharapkan kebersihan dan keasrian dari tempat-tempat wisata ini. Bagaimanapun juga area wisata alam tersebut adalah aset berharga bagi Negara, khususnya tiap daerah.

Berbicara mengenai tempat eksotis, kota gunung gede ini terdapat sebuah curug penuh cerita. Cerita baik dan buruk, warga lokal mengatakan bahwa curug tersebut menyimpan kisah misteri.

Curug Sodong, asal usul pemberian nama unik ini dikarenakan dibalik air terjun terdapat cekungan terlihat mirip goa. Dalam bahasa Sunda, sodong berarti cekungan goa.

Keunikan Lain❤️

Keunikan lain dari air terjun ini kembar, sering pula disebut air terjun kembar, karena terdapat dua aliran saling berdampingan. Nama lainnya adalah air terjun pengantin.

Lokasi dari curug Sodong adalah dalam kawasan Geopark Ciletuh, berada di jampang Kulon. Alamat administratif tepatnya terletak di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kab. Sukabumi, West Java.

Ketinggian curug cukup pendek bila dibanding dengan curug lainnya, yaitu sekitar 20 meter. Di dekatnya banyak ditumbuhi pohon-pohon hijau lebat serta rindang. Debit air di sini termasuk cukup tinggi, deras. Cipratan airnya bahkan terasa saat berada walau hanya di area bebatuannya.

Kisah Misteri❤️

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa curug Sodong juga memiliki kisah misteri. Lebih tepatnya terkesan mistis, mungkin juga disebut mitos. Cerita yang beredar di kalangan warga setempat adalah lokasi air terjun tersebut sering digunakan untuk menguji semacam ilmu kebatinan, disebut kanuragan.

Ilmu mistis ini dikatakan dapat menyatukan bagian dari potongan-potongan tubuh dihanyutkan dari puncak air terjun. Di mana potongan tubuh tersebut dipercaya akan bersatu kembali saat telah sampai ke dasar air terjun. Bila telah berhasil, maka ilmu yang diuji sudah sempurna.

Adapun cerita mitos lainnya adalah, pasangan yang belum menikah tidak diperbolehkan untuk berenang di area air terjun. Bila dilanggar, pasangan tersebut akan mati tenggelam.

Sudah pernah ada korbannya, terjadi sekitar tahun 2000an. Pada awalnya saat dilakukan pencarian, jasad mereka tidak ditemukan. Kemudian akhirnya ditemukan dan saat diangkat dari kolam, air tiba-tiba mengering dan berhenti mengalir selama beberapa hari.

Kedua mitos tersebut sudah lama beredar di kalangan warga setempat. Mau percaya atau tidak, memang sudah seharusnya menghormati sebuah tempat. Terutama bila tempat tersebut menyatu dengan alam.

Bukan hanya Anda dan yang lainnya saja yang mungkin berada di sana. Tentunya masih ada orang lokal yang menghuni di tempat tersebut.

Fasilitas yang tersedia di sini sangat lengkap. Tempat ini menyatu dengan curug cikanteh, jadi semua fasilitasnya pun menjadi satu, seperti mushola, kamar mandi, warung-warung kecil yang ada di sekitar serta lahan parkir yang cukup nyaman.

Harga Tiket Masuk❤️

Tiket masuk untuk per orangnya dikenakan sebesar tiga ribu rupiah dan tiket parkirnya juga tiga ribu rupiah untuk motor dan lima ribu rupiah untuk mobil.

Rute perjalanan yang ditempuh sama dengan rute menuju curug cikanteh. Kalau berangkat dari Jakarta langsung ambil jalan menuju Sukabumi, selanjutnya ke arah kecamatan Ciemas, lalu lanjut ke dusun Cikanteh.

Itu bila berangkat dari Jakarta, waktu tempuh perjalanan diperkirakan sekitar tiga sampai empat jam. Sedangkan kalau berangkat dari Bandung, waktu tempuhnya lebih lama, sekitar delapan jam.

Adapun rute yang dapat dilalui dari Bandung adalah lewat Padalarang, Cipatat, kemudian lanjut Cianjur, masuk Sukabumi.

Lanjut terus ke jalan Pelabuhan, Jalan Cibatu, lalu jalan Cijambe, Jalan Tegal Lega, Jalan Pelabuhan Ratu, hingga tiba di Jampang Kulon. Berikutnya ke Jalan Waluran, Tamanjaya dan sampai di lokasi Ciletuh Geopark.

Untuk traveler yang berangkat dari Jonggo Bogor, melewati jalur Cileungsi hingga masuk tol Jagorawi, hingga keluar tol ambil jalur menuju Sukabumi. Selanjutnya rute yang dilalui hampir sama dengan wisatawan asal Jakarta. Tak perlu khawatir tersasar, karena sudah terdapat banyak penunjuk jalan.

Jalan yang dilalui mulai dari Ciemas hingga lokasi sebenarnya sudah cukup baik, walalupun masih ada bagian jalan yang sedikit rusak dan juga jalurnya sempit.

Setelah sampai tujuan, anda dapat memarkir kendaraan di lahan parkir dekat area Curug Sodong. Dari area parkir ini, cukup berjalan kira-kira lima sampai sepuluh menit untuk tiba di Curug Sodong.

Mistis Ramai
❤️

Tempat cantik nan eksotis di wilayah kabupaten dari kota Gunung Gede, masih kental dengan aura mistisnya. Secara geografis, kota Sukabumi berada dalam satu wilayah dengan Pelabuhan Ratu, yang mana merupakan kawasan laut pantai selatan dan terkenal dengan sejarah dari legenda Ratu Nyi Roro Kidul.

Akan tetapi, walau terkesan mistis dan mungkin katanya banyak korban berjatuhan setelah berlibur ke pelabuhan ratu, tidak mengurangi minat wisatawan untuk datang ke sini.

Selain pelabuhan ratu memang banyak tempat wisata di Sukabumi, karena banyak tempat wisata, banyak juga yang ingin menjadikannya sebagai spot foto atau selfie dengan hasil gambar luar biasa.

Di kawasan curug Sodong ada spot foto yang sangat menarik dan dapat mencakup latar belakang air terjun secara keseluruhan, yaitu jembatan kayu yang berada antara curug Cikanteh dan Sodong. Dengan mengambil sudut yang sesuai, Anda akan mendapatkan gambar indah dan alami.

Air Terjun Bidadari❤️

Bila di Sukabumi terdapat air terjun pengantin, maka di Jawa Tengah terdapat air terjun Bidadari. Terletak di daerah Wonotunggal, kabupaten Batang.

Nama aslinya curug batu dinding kolam lima bidadari. Ada sejarahnya sendiri mengapa dinamakan demikian. Air di sini sangat bersih dan jernih, sehingga Anda dapat melihat ke dasar kolam.

Akan tampak lapisan kolam yang berundak dengan dikelilingi dinding bebatuan. Terlihat juga seperti ada lima lapisan atau lima bagian. Mengapa disebut curug bidadari, konon pada zaman kerajaan dahulu, tempat ini digunakan sebagai kolam pemandian para putri kerajaan.

Masih di Jawa Tengah, ternyata curug Bidadari juga ada di Kabupaten Pekalongan, tepatnya di Desa Purbo Jolotigo, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.

Bentuk tempatnya tak jauh beda dengan curug Bidadari di Batang, sama-sama memiliki air yang jernih juga. Bila Anda tertarik untuk berwisata ke Jawa Tengah, dapat menggunakan jasa bandar wisata. Semacam agen perjalanan yang akan mengatur itinerary wisata.

Selagi berada di jawa tengah, sempatkan untuk mengunjungi jembatan sigandul di jalan Parakan-Batas Kabupaten Wonosobo, Temanggung.

Jembatan ini menjadi penghubung antara jawa barat dan jawa tengah. Dari jembatan, Anda dapat melihat pemandangan gunung yang berkabut, sawah terasering, dan pemandangan kota di bawahnya.

Sudah menjelajah curug di central java, kembali lagi ke jawa barat. Kabupaten Tasikmalaya, desa Sepatnunggal, Kecamatan Sodonghilir, yaitu curug gedus.

Untuk sampai ke sini harus melewati jembatan curug gedus yang sudah sangat lapuk, jadi harus berhati-hati saat melewatinya. Air yang mengalir sampai ke curug sangat jernih dan bersih. Senang sekali pasti bisa berenang di kolam air terjun.

Setelah berjalan jauh tentunya ingin merasakan kesegaran air yang sejuk. Jadi tak ada salahnya menempuh perjalanan jauh menuju curug idaman.