10 Gambar Rumah Limas Sumatera Selatan, Sejarah Asal Usul, Ciri Khas, Fungsi + Pakaian Adat

Alamat: Jalan Demang Lebar Daun no 51, Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatera Selatan, 30131
Peta Online (Google Maps): KlikDisini
Jam Buka-Tutup:
Harga Tiket Masuk (HTM):

foto by adat-tradisional.blogspot.com

Kawan, Indonesia ini adalah rumah bagi keberagaman. Setujukah kalian dengan pernyataan ini? Mengapa demikian? Negara kita terbentang dari Kota Sabang di Pulau Sumatera hingga sampai ke Merauke di Papua. Bentangan ini menyembabkan negara kita memiliki garis pantai yang panjang dengan banyaknya perbedaan kondisi alam.

Kondisi ini juga menjadikan Indonesia memiliki beragam suku, budaya, ras, agama, bahasa daerah, kesenian serta latar belakang sejarah di masing-masing wilayah yang sangat beragam. Keberagaman ini ternyata tidak lantas menjadikan Indonesia terpecah. Buktinya para pahlawan bangsa bisa bersatu padu untuk mempertahankan negara kita.

Salah satu keunikan serta daya tarik wisata di negara Indonesia adalah adanya budaya serta sejarah daerah. Baik wisatawan dalam negeri ataupun mancanegara banyak yang tertarik untuk mendatangi masing-masing wilayah di Indonesia untuk mempelajari mengenai budaya serta adat istiadat kita.

Begitu pula dengan adanya Rumah Adat atau Rumah Tradisional di masing-masing daerah di Indonesia. Sebut saja sebagai contoh adalah Rumah Limas yang menjadi rumah adat dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

foto by rumahadatdiindonesia.blogspot.co.id

Lokasi

Sekalipun adalah suatu rumah adat di Sumatra Selatan, namun ternyata tidak lagi banyak terdapat pembangunan Rumah ini. Luas rumahnya sangat memakan biaya dibandingkan dengan membangun hunian modern.

Beberapa lokasi Rumah Limas yang ada di kawasan Palembang, antara lain Rumah milik Keluarga Bayuki Wahab di Jalan Mayor Ruslan, keluarga Hasyim Ning di Jalan Pulo, 24 Ilir, Palembang, serta di Jalan Diponegoro dan Jalan Demang Lebar Daun.

Lanjut:  Lokasi Al Quran Al Akbar Palembang, Museum Qur'an Terbesar Didunia

Rumah Limas

Bentuk arsitektur rumah ini menyerupai limas kawan. Suatu bangun datar dengan alas, dan juga tiang-tiang yang menyokong bangunan tersebut bertemu di bagian pucuknya.

Bangunan rumah adat ini memiliki beberapa tingkatan dengan masing-masing tingkat terdapat nilai filosofi atau budaya tersendiri. Masyarakat Palembang menyebutnya dengan bengkilas. Masing-masing tingkat juga memiliki fungsi tersendiri kawan.

foto by lifestyle.okezone.com

Makanya kawan, jangan heran ya kalau ketika kalian bertamu di salah satu Rumah Limas, mungkin rekan-rekan hanya akan sampai di teras atau lantai dua. Semua ada asal usul serta ciri khasnya kawan. Berikut ini penjelasan mengenai arsitektur rumah adat ini.

Arsitektur Rumah Limas

Bangunan ini sangatlah luas untuk ukuran sebuah hunian kawan. Hal ini juga karena Rumah Limas sering difungsikan sebagai lokasi untuk mengadakan kegiatan adat ataupun hajatan. Luas Rumah Limas ini dimulai dari sekitar 400-1000 m2.

foto by sportourism.id

Pembuatan bangunannya juga nggak sembarang kawan. Tidak semua kayu bisa digunakan untuk membangun Rumah Limas. Biasanya pembuatan dinding, pintu serta lantai akan menggunakan kayu Trembesi sedangkan tiangnya dengan kayu Unglen dan rangka rumah dari kayu Seru yang cukup langka.

Pemilihan kayu tersebut juga memiliki nilai filosofis kawan. Menurut kebudayaan masyarakat, kayu Seru dilarang diinjak ataupun dilangkahi. Selain itu, ornamen serta ukiran pada dinding dan pintu juga mencirikan nilai kebudayaan masyarakat Palembang.

foto by rumah1217.blogspot.com

Kalian akan dengan mudah untuk melihat kekhasan nilai budaya serta filosifi yang dianut masyarakat Palembang dengan melihat hiasan atau ukiran di dalam Rumah Limas. Kenapa demikian? Karena hiasan atau ukiran ini memiliki simbol tertentu.

Simbol paling umum adalah ornament atau gambar simbar/tanduk. Biasanya ornament ini terletak di bagian atas atap. Simbar yang biasanya terdapat hiasan melati adalah suatu simbol mahkota. Hal ini dimaknai sebagai suatu kerukunan dan keagungan.

Lanjut:  Sudah Ada Sejak Masa Kolonial Belanda, Inilah 9 Keindahan Punti Kayu Palembang
foto by rumamudi.blogspot.com

Sementara itu, gambar tanduk yang ada di Rumah Limas biasanya memiliki jumlah yang berbeda-beda. Tentu untuk mengartikannya perlu memahami sejarah masyarakatnya kawan.

Rumah Limas dibangun cukup mirip dengan rumah panggung dimana terdapat kayu-kayu untuk menyangga rumah. Hal ini dilakukan karena kondisi wilayah sekitar yang rawan banjir karena berada di sekitar wilayah perairan.

foto by bobo.grid.id

Kita balik yuk membicarakan tentang pengertian tingkatan di Rumah Limas. Biasanya hunian ini memiliki lima tingkat atau sekaligus juga lima ruangan. Pagar tenggalung adalah lantai pertama yang berupa suatu ruangan besar tanpa adanya dinding pemisah.

Bagaikan beranda, tempat ini biasanya digunakan untuk menerima tamu ketika diadakan kegiatan adat. Di lantai atasnya, adalah Jogan untuk berkumpulnya para pria. Sementara itu Kekijing ketiga atau lantai ketiga memiliki posisi lantai lebih tinggi dan terdapat sekatnya.

foto by blogyourdreamssout.blogspot.co.id

Ruangan tingkat ketiga biasanya digunakan oleh masyarakat untuk menjamu tamu undangan serta juga untuk mengadakan acara atau pesta. Sementara itu, orang-orang yang memiliki kekerabata dekat dan lebih dihormati akan dipersilakan untuk menuju ke tingkat keempat.

Lokasi ruangan tingkat keempat ini biasanya digunakan untuk menjamu Dapunto atau Datuk, tamu undangan yang berusia lebih tua. Nah kawan, diantara semua ruangan, yang paling luas adalah tingkat teratas, tingkat kelima atau gegajah.

Di dalam lantai ini terdapatlah amben tetuo, ruang pangkeng, serta danamben keluarga. Amben Tetuo adalah suatu lokasi untuk menyambut tamu kehormatan dan juga digunakan sebagai tempat pelaminan. Gegajah adalah ruangan dengan tingkat privasi tertinggi kawan.

foto by tribunnews.com
Lanjut:  Danau Ranau Terletak di Perbatasan Lampung dan Sumatra Selatan

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!