Selain kaya akan ragam bahasa, tarian dan tempat wisata yang indah nan eksotik, provinsi Banten ternyata juga mempunyai segudang kuliner lezat penggoyang lidah.
Berkunjung ke Banten, kurang lengkap rasanya tanpa cicip-cicip makanan khas dari daerah tersebut. Selain cocok untuk mengisi perut tentunya ada juga beberapa kumpulan kuliner diantaranya yang pas buat dijadikan oleh-oleh.
Nah, penasaran apa saja makanan khas kota Banten? Tanpa menunggu lama, langsung saja yuk kita simak daftar nama menu dibawah ini lengkap beserta dengan resep dan juga penjelesannya.
1.Sate Bandeng❤️
Nama makanan pertama yang menjadi ciri khas daerah Banten adalah sate bandeng, salah satu jenis menu masakan paling enak berbahan dasar ikan dan sangat nikmat disantap saat masih panas.
Menurut keterangannya, cara membuatnya sangat mudah dimana ikannya ditumbuk sampai halus lalu dicampur bumbu pawon serta parutan kelapa yang agak tua kemudian dibungkus menggunakan daun pisang lalu dipanggang.
Tak hanya lezat dan gurih, sate bandeng khas Banten ini juga cukup aman untuk dikonsumsi anak-anak karena sudah tidak ada durinya lagi. Tertarik?
Bila ingin mencicipinya, Sate Bandeng Hj.Maryam di Jln.Krunu, Kaujon Tengah, Cilegon, Banten, Jawa Barat adalah salah satu tempatnya. Warung sederhana ini sangat terkenal, selain enak harganya pun murah hanya Rp.30.000/porsi.
2.Rabeg❤️
Menurut Wikipedia, Rabeg adalah salah satu masakan jenis dari Jazirah Arab yang menyebar di Banten dan terbuat dari daging kambing dengan bumbu sederhana.
Makanan ini termasuk hidangan mewah lho karena pada zaman dahulu kuliner tersebut merupakan salah satu menu kesukaan Sultan Hasanuddin.
Namun kini, bahan utama rabeg dibuat dari daging sapi dan jerohan yang kemudian dimasak dengan aneka macam bumbu khusus sehingga tak heran jika rasanya pun sangat lezat.
Dan salah satu tempat paling populer untuk kuliner ini adalah Rabeg H.Naswi di Jln.Mayor Syafei no. 30, Banten. Warung makan sederhana tersebut buka mulai pukul 09.00-15.00. Soal harga, seporsi rabegnya hanya dibanderol kisaran Rp.17.000-Rp.20.000 saja.
3.Kue Gipang❤️
Kue Gipang atau jipang adalah salah satu contoh makanan ringan khas daerah Cilegon yang pas untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh buat keluarga tercinta.
Cemilan tradisional tersebut terbuat dari beras ketan serta air gula. Tak hanya, renyah dan manis, penganan yang mudah dibuat ini juga diberi warna mencolok agar menarik.
Jajanan kering ini banyak dijual di toko oleh-oleh di kawasan wisata Cilegon dan soal harga termasuk sangat murah hanya kisaran Rp.10.000Rp-Rp.20.000/bungkusnya.
4.Kue Ketan Bintul❤️
Menurut resepnya, kue berbahan dasar ketan ini adalah sejenis kudapan khas Cilegon bercitarasa sangat gurih karena diberi taburan parutan kelapa goreng.
Menariknya lagi, kue ketan bintul berukuran kecil ini biasanya disajikan diatas piring beralaskan daun pisang sehingga tampak sangat tradisional.
Untuk mendapatkannya, SahabatJejakPiknik silahkan datang ke ada Objek wisata jajanan kue ketan bintul di Cilegon. Disini harganya dibanderol hanya sekitar Rp.15.000/bungkus dengan isi 10 potong.
5.Nasi Sumsum❤️
Dan makanan khas Banten berikutnya ini adalah salah satu sajian yang kerap dijadikan sebagai menu pengganti makanan pokok oleh orang Cilegon.
Kuliner tersebut bahan dasarnya adalah nasi yang dicampur dengan sumsum tulang dan kemudian dibungkus menggunakan daun pisang lalu dibakar diatas arang.
Dan Nasi Bakar Sumsum Mang Puri di jalan Pangeran Purbaya, Pasar Lama Serang adalah tempat terbaik untuk menikmatinya. Warung tenda ini buka biasanya pukul 5 sore. Untuk harga seporsinya dibanderol hanya Rp.13.000-Rp.15.000 saja.
6.Ceplis❤️
Nah, cemilan Makanan khas Banten yang terbuat dari melinjo ini bila dilihat dari gambar atau foto, sangat mirip dengan emping, bedanya, bentuknya lebih kecil dan juga bulat.
Kudapan ceplis tersebut banyak dijual di toko oleh-oleh yang ada di sekitar kota Banten. Soal harga, makanan ringan ini hanya dibanderol sekitar Rp.15.000/bungkusnya.
7.Jojorong❤️
Nah, buat penggemar kue bercitarasa manis dan gurih, coba saja cicip jojorong, salah satu penganan khas daerah Pandeglang, Serang yang terbuat dari tepung beras, kanji serta gula merah.
Disamping aromanya yang melekat, cara pembuatannya bisa dikatakan cukup unik dimana jojorong dibungkus dengan daun pisang dan kemudian ditambah irisan daun pandan diatasnya.
Kue ini banyak dijual di pasar-pasar tradisional daerah Rangkasbitung dan mengenai harganya hanya berkisar Rp.5.000-Rp.20.000/bungkusnya.
8.Otak-otak Labuan❤️
Bila dilihat sekilas dari gambarnya, otak-otak labuan kesukaan suku baduy ini mirip dengan ikan yang dipepes, hanya saja cara pembuatannya sangat berbeda.
Bila pepes, ikannya dimasak utuh bersama bumbunya, otak-otak terlebih dahulu dicampur dengan tepung tapioka, santan serta rempah-rempah, baru dibungkus daun pisang kemudian dibakar.
Dan satu tempat paling populer akan menu ini adalah RM.Entin di Jln.Raya labuan. Di rumah makan sederhana tersebut harga otak-otak dibanderol hanya kisaran Rp.5.000 saja.
9.Opak❤️
Selain leumang, ternyata opak juga menjadi salah satu jajanan tradisional cepat saji yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh saat bertandang ke daerah Lebak.
Opak adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari ketan atau singkong. Selain kerap dijadikan menu pelengkap makan siang, kudapan ini juga menjadi teman paling pas menyeruput minuman segar.
Dan opak ini sendiri banyak dijajakan di sepanjang jalan Simpang-Bayah. Soal harganya, dibanderol hanya kisaran Rp.5.000 untuk 15 bijinya.
10.Gecom❤️
Nah, bagi penggemar kuliner nabati, makanan tradisional Tangerang yang terbuat dari tauge oncom ini adalah sejenis penganan paling nikmat untuk disantap, apalagi jika ditambah kerupuk kerang khas desa Panimbang.
Tertarik ingin mencoba? Nah, tak perlu khawatir, Sahabat JejakPiknik bisa datang ke kawasan wisata kuliner Gecom di Tangerang. Disini, harga seporsinya dibanderol cukup terjangkau.
Selain daftar diatas, masih ada beberapa makanan khas Banten lainnya yang juga patut buat dicoba, seperti: Cuwer, Angeun Luda khas Sunda dan Sate Bebek Cibeber di kawasan pantai Anyer.
Parlindungan Sinabutar adalah nama lengkapnya. Memiliki pengalaman menulis sejak 2018. Pria yang punya hobi Travelling ini adalah seorang penulis berasal dari Durung, Medan. Selain jadi Wiraswasta, Dia adalah salah satu penulis yang aktif.
