Meski baru ditetapkan sebagai sebuah provinsi pada tahun 2000 lalu, namun sebenarnya Gorontalo merupakan salah satu wilayah penting dalam hal percaturan sejarah Indonesia.
Selain menjadi pusat perdagangan yang sering disinggahi saudagar-saudagar dari berbagai belahan bumi, provinsi Gorontalo juga pernah menjadi pusat kebudayaan islam di wilayah bagian timur Nusantara. Tak heran jika kota ini kaya akan keragaman budaya.
Salah satu kekayaan budayanya tercermin dari barang-barang khasnya yang kerap dijadikan sebagai buah tangan oleh para kalangan wisatawan.
Dan dalam artikel kali ini, tim JejakPiknik akan memberikan bocoran tentang apa saja oleh-oleh khas Gorontalo yang paling recommended buat dibawa pulang.
1. Kain Karawo❤️
Oleh-oleh khas Gorontalo pertama ada kain karawo, yakni salah satu jenis hasil kerajinan warisan leluhur yang masih eksis sampai sekarang dan bahkan sudah merambah ke pasar Internasional.
Meski kain karawo banyak diproduksi diluar negeri, tapi khas Gorontalo ini tak kalah cantik karena selain motifnya yang elok, kualitasnya juga sangat bagus.
Kata karowo yang disematkan dalam kain ini diambil dari bahasa Gorontalo yang artinya “sulaman tangan”. Jadi, dengan membeli kerajinan tersebut, berarti Sahabat JejakPiknik turut melestarikan kearifan lokal.
Kain karowo sendiri cukup mudah ditemukan di Gorontalo. Namun soal harga, Sahabat JejakPiknik jangan kaget ya jika sedikit mahal karena untuk paling murah biasanya dibanderol mulai 200 ribuan.
2. Kopiah Keranjang❤️
Dalam bahasa Gorontalo, penutup kepala ini dikenal dengan nama upiya karanji. Bahannya terbuat dari kulit kayu pohon minto.
Selain Presiden Gus Dur, Pak Joko Widodo juga mengenakan kopiah keranjang ini saat berkunjung ke Gorontalo. Tak hanya nyaman untuk dipakai, warnanya yang alami juga menonjolkan ciri serta kesan tradisional.
Kopiah keranjang sangat mudah didapatkan dan selain itu harganya juga cukup murah hanya kisaran Rp.35.000 sampai Rp.60.000 saja, tergantung bentuknya apakah bundar atau panjang.
3. Duduli❤️
Saat pertama kali melihat duduli, Sahabat JejakPiknik pasti mengira kalau makanan satu ini tak ada bedanya dengan dodol khas Jawa, memang benar.
Akan tetapi ada ciri duduli yang membuat penganan tersebut semakin identik dengan Gorontalo, dimana makanan ini menggunakan daun woka sebagai pembungkusnya.
Menurut tradisi, duduli yang terbuat dari ketan, gula merah serta santan ini biasanya dihidangkan pada saat merayakan Lebaran ketupat seminggu setelah Idul Fitri.
Dan untuk mendapatkan penganan tersebut tidaklah sulit karena hampir seluruh toko oleh-oleh menjualnya. Mengenai harga hanya berkisar Rp.10.000 saja. Murah kan?
4. Ilabulo❤️
Nah, makanan unik Gorontalo satu ini memiliki makna filosofis “totombowata”dengan artian bersatu padu. Dinamakan demikian, karena saat dibuka kita akan melihat berbagai macam isiannya gabung menjadi satu.
Penganan tersebut terbuat dari tepung sagu yang dicampur ampela ayam dan untuk penyajiannya biasanya diolah dengan dua cara bisa dibakar ataupun dikukus.
Ilabulo sendiri dapat bertahan selama dua hari jadi akan sangat cocok buat dijadikan buah tangan. Dan untuk mendapatkannya tidaklah sulit karena banyak dijajakan di pasar tradisional. Mengenai harga, hanya kisaran Rp.1.000-Rp.4.000 saja.
5. Kue Karawo❤️
Kue karawo adalah sejenis makanan kering yang bahan dasarnya terbuat dari adonan tepung terigu, mentega, gula, telus, susu, vanili serta maizena.
Kue ini biasanya dibentuk bulat atau seperti hati dan diolah dengan cara dipanggang. Cemilan ringan tersebut kerap diburu buat dijadikan buah tangan oleh para wisatawan.
Untuk mendapatkannya bukanlah hal sulit, karena kue karawo banyak dijajakan di toko oleh-oleh ataupun pasar Sentral Gorontalo. Dan harganya beragam mulai Rp.4.000 sampai belasan ribu.
6. Pia❤️
Tak hanya Jogja, Gorontalo pun punya makanan khas bernama Pia yang juga bagus buat dijadikan sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Pia khas Gorontalo ini ukuran serta rasanya ada bermacam-macam. Dan bahkan ada banyak merk terkenal yang bagus buat diburu seperti Saronde, Extra serta Cemerlang.
Untuk harganya hanya berkisar Rp.30.000-Rp.40.000 saja per kotaknya. Sahabat JejakPiknik tinggal pilih saja sesuai selera atau bisa juga diborong sekaligus.
7. Keripik Kasubi Pahangga❤️
Dalam bahasa Gorontalo, kasubi artinya adalah “singkong”, sementara pahangga ialah gula merah. Jadi dari kedua artian ini, Sahabat JejakPiknik pasti tahu kan apa saja yang menjadi bahan dalam pembuatan makanan enak tersebut.
Bila dilihat sekilas, keripik ini bentuknya tak jauh beda dengan opak. Namun begitu, tak ada salahnya untuk mencobanya kan?
Keripik kasubi panggaha tersebut paling mudah ditemui di pusat pasar tradisional ataupun di toko oleh-oleh dan soal harganya hanya berkisar Rp.15.000 saja sebungkusnya.
8. Kopi Pinogu❤️
Jenis kopi yang hanya tumbuh di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone ini adalah salah satu oleh-oleh paling wajib buat dibawa pulang saat berkunjung dari Gorontalo.
Kopi jenis robusta ini rasanya sangat nikmat karena dirawat tanpa menggunakan pupuk pestisida, jadi kualitasnya begitu orisinil.
kopi khas kecamatan Pinogu ini sangat mudah ditemui baik di pasar tradisional ataupun toko oleh-oleh dan harganya pun cukup murah hanya berkisar Rp.40.000/bungkus.
9. Pernak-Pernik❤️
Selain kuliner, Gorontalo juga punya segudang buah tangan yang bagus buat dijadikan oleh-oleh untuk keluarga tersayang, diantaranya seperti pernak-pernik.
Sebagai pusat perdagangan, Gorontalo memang dikenal kaya akan kerajinan, tak heran jika ada banyak aksesoris atau souvenir buatan warga lokal yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Untuk menemukannya, Pasar Sentral atau Pusat Oleh-oleh Maharani adalah tempat paling pas buat dikunjungi. Soal harga tak perlu khawatir, semua jenis souvenirnya dibanderol cukup murah mulai Rp.10.000-Rp.30.000 saja.
10. Batik Krawang❤️
Buah tangan terakhir yang paling mantap buat dibawa pulang dari Gorontalo adalah batik krawang. Souvenir satu ini cukup banyak dicari karena corak dan modelnya sangat khas.
Batik krawang juga bisa ditemukan dengan mudah baik di pasar tradisional ataupun di toko baju di sekitar kota Gorontalo. Untuk harganya, umumnya dibanderol kisaran ratusan ribu per lembarnya.
Parlindungan Sinabutar adalah nama lengkapnya. Memiliki pengalaman menulis sejak 2018. Pria yang punya hobi Travelling ini adalah seorang penulis berasal dari Durung, Medan. Selain jadi Wiraswasta, Dia adalah salah satu penulis yang aktif.
